Oleh Umi Safitri
Guru SMAN 1 Menukung
Kepemimpinan merupakan faktor sentral di dalam sebuah organisasi, dengan seorang pimpinan puncak sebagai figur sentral yang memiliki wewenang dan tanggung jawab dalam mengefektifkan organisasi untuk mencapai visi dan tujuannya. Pemimpin sebagai figur sentral mempunyai peran strategis yang penting untuk implementasai positif dalam melakukan pendekatan kepemimpinan yang efektif. Dapat menyatukan individu-individu untuk berkolaborasi positif menuju arah yang sama untuk mencapai visi dan tujuan organisasi.
Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain (Said, 2018). Kepemimpinan merupakan tugas manajerial yang penting didalam setiap organisasi khusunya dalam pengambilan kebijakan dan keputusan sebagi inti dari kepemimpinan. Dan memiliki peran yang sangat penting dalam implementasi positifnya terhadap pendekatan pemimpin yang efektif.
Sudah seharusnya bahwa setiap organisasi memiliki pemimpin , yang secara ideal dipatuhi dan disegani anggotanya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus ada seorang pemimpin yang memerintah dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan individu, kelompok dan organisasi (Budi, 2020).
Dalam kepemimpinan, seorang pemimpin perlu menentukan visi dan nilai organisasi secara positif, menetapkan visi jangka panjang dan nilai-nilai inti organisasi, komunikasi yang positif, pentingkan, keterlibatan terhadap hal – hal yang positif, memberikan teladan yang baik, pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih positif, delegasi yang bijaksana, serta mampu selalu memberikan motivasi dan penghargaan. Pentingnya implementasi positif dalam pendekatan kepemimpinan efektif ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pendekatan kepemimpinan yang spesifik dan strategis yang ditandai oleh serangkaian perilaku mempengaruhi yang mengarah pada hasil positif. Sehingga pendekatan yang dilakukan diorganisasi dapat berhasil sesuai dengan visi dan tujuan.
Maka dari itu seorang pemimpin perlu memiliki persepsi positif yang tepat, tingkat kematangan, penilaian positif terhadap tugas, latar belakang dan pengalaman, harapan positif pemimpin, dan hubungan seprofesi. Efektivitas kepemimpinan juga tergantung dari pola relasi yang dibentuk oleh pemimpin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pentingnya implementasi positif dalam pendekatan kepemimpinan efektif ternyata merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin perlu memiliki persepsi positif yang tepat, tingkat kematangan, penilaian positif terhadap tugas, latar belakang dan pengalaman, harapan positif pemimpin, dan hubungan seprofesi. Demi mencapai visi dan tujuan organisasi, seorang pemimpin perlu implementasi yang positif dalam pendekatan kepemimpinan yang efektif. Berikut adalah beberapa implementasi yang positif dalam pendekatan kepemimipinan yang efektif yaitu, menentukan visi dan nilai organisasi secara postif, menetapkan visi jangka panjang dan nilai-nilai inti organisasi, komunikasi yang positif, pentingkan Keterlibatan terhadap hal – hal yang positif, memberikan teladan yang baik, pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih positif, delegasi yang bijaksana, serta mampu selalu memberikan motivasi dan penghargaan. Implementasi kepemimpinan yang positif ditentukan oleh kemampuan seorang pemimpin untuk melakukan pendekatan kepemimpinan yang spesifik dan strategis yang ditandai oleh serangkaian perilaku mempengaruhi yang mengarah pada hasil positif. Sehingga pendekatan yang dilakukan diorganisasi dapat berhasil sesuai dengan visi dan tujuan.
Keberhasilan kepemimpinan pada dasarnya berkaitan dengan tingkat kepedulian seseorang pemimpin terlibat terhadap dua orientasi yaitu, hasil yang telah dicapai oleh organisasi (organizational achievement) dan pembinaan terhadap organisasi (organitational maintenance). Ada beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan, yakni persepsi positif yang tepat, tingkat kematangan, penilaian positif terhadap tugas, latar belakang dan pengalaman, harapan positif pemimpin, dan hubungan seprofesi. Efektivitas kepemimpinan juga tergantung dari pola relasi yang dibentuk oleh pemimpin.
Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses yang dapat membuat orang lain melakukan tindakan untuk mencapai visi dan tujuan. Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan pendekatan dengan implementasi positif untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah. Pentingnya implementasi positif dalam pendekatan kepemimpinan efektif ternyata juga mencakup tentang bagaimana seorang pemimpin yang mampu mengambil keputusan dengan cermat dan positif memiliki visi jelas terukur dan dapat mengartikulasikan tujuan organisasi dengan tepat. Dengan arahan yang berprinsip positif, pemimpin dapat membimbing tim kerja dalam mencapai target sasaran organisasi yang dipimpin.
Menurut M. Taufiq Amir, Ph.D (2021) Kepemimpinan merupakan proses di mana seseorang atau sekelompok orang memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada individu atau kelompok lain untuk mencapai tujuan tertentu. Implementasi positif yang dapat digunakan dalam pendekatan kepemimpinan yang efektif adalah dengan menginspirasi, mempengaruhi, dan memobilisasi rekan di lingkungan kerja. Disamping itu pula memiliki keterampilan dalam memutuskan keputusan yang positif dan efektif dalam beragam situasi dan kondisi. Pemimpin memiliki peran penting dalam membentuk karakter, sikap, perilaku, dan suasana lingkungan kerja, prioritasnya adalah dalam implemetasi pendekatan organisasi yang positif. Disamping itu, pendapat lain menyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena sifat dan karakter pembawaan sejak lahir, bukan karena dilatih dan diciptakan. Pendekatan sifat menitik beratkan pada kualitas pribadi pemimpin dan berorientasi pada atribut yang membedakan pemimpin dari yang bukan pemimpin. Karena bagaimanapun, keberhasilan suatu organisasi tergantung dari bagaimana sifat pemimpinnya, dan efektivitas kepemimpinannya.
Kepemimpinan positif sangat bermanfaat dan berdampak pada organisasi yang dipimpin. Kepemimpinan positif berdampak bukan hanya untuk organisasi namun juga menjadikan tim menjadi lebih efektif, rekan kerja yang dimpimpin menjadi lebih termotivasi dan berkolaborasi dalam mencapat visi dan tujuan organisasi, meningkatnya loyalitas tim organisasi kepada pemimpin dan orgnisasi. Dengan lingkungan organisasi positif yang diciptakan oleh pemimpin yang positif, akan meningkatkan produktivitas dan kreativitas tim dalam organsasi
Begitu banyak cara efektif untuk memimpin dan gaya kepemimpinan yang dapat diimplementasikan dalam organisasi yang dipimpin. Dan seorang pemimpin harus memiliki kompetensi dalam menentukan gaya kepemimpinan yang paling cocok untuk semua situasi. Berdasarkan pada aspek diferensiasi tim organisasi. Akan ada perbedaan karakteker, keahlian, pemahaman, dan perilaku. Berikut adalah gaya kepemimpinan positif yang dapat diimplementasikan dalam organisasi :
1. Gaya Kepemimpinan Visioner
Gaya kepemimpinan visioner adalah pendekatan kepemimpinan yang tidak ada intervensi dan campur tangan dalam. Pemimpin yang inovatif membayangkan sebuah visi untuk masa depan dan kemudian menetapkan jalur yang jelas untuk mencapainya. Kemudian mengartikulasikan visi dengan cara yang menginspirasi ti, organisasi dan memberi harapan serta motivasi. Gaya kepemimpinan ini sangat mendukung dalam menciptakan kemandirian pada tim organisasi. Pemimpin dalam mendelegasikan tugas dan memberikan kebebasan kepada tim lebih positif dalam menciptakan suasanakerja yang kondusif.
2. Gaya Kepemimpinan Pelayanan
Gaya Kepemimpin ini berfokus pada pelayanan kebutuhan tim organisasi yang dipimpin. Dengan memberikan contoh yang dapat diteladani dan menciptakan budaya yang berfokus pada pelayanan kepada organisasi. Gaya kepemimpinan ini dapat bermanfaat ketika ada yang merasa terlalu banyak bekerja dan kurang dihargai atau perlu diingatkan bahwa setiap anggota tim organisasi adalah anggota organisasi yang berharga dengan memberikan pengakuan serta penghargaan positif. Pendekatan yang digunakan adalag pendekatan servant leadership yang memotivasi dengan memberikan inspirasi untuk tetap kompetitif, mengembangan profesional dan menyediakan kesempatan serta pelatihan untuk mengembangkan keterampilan anggota tim organisasi.
3. Gaya Kemimpinan Afiliasi
Gaya kepemimpinan afiliatif adalah jenis kepemimpinan yang berfokus membangun hubungan dengan rekan kerja untuk meningkatkan moral dan motivasi pencapaian tujuan dan visi organisasi. Gaya ini berfokus pada kesejahteraan, perhatian terhadap kualitas pekerjaan organisasi.
4. Gaya Kemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan yang didasarkan pada keyakinan bahwa setiap orang dalam organisasi harus diperlakukan sama dan memiliki jumlah kekuasaan yang sama. Pemimpin yang demokratis percaya pada kesetaraan di antara anggota tim dan pemimpin serta tanggung jawab bersama dalam membuat keputusan.
Menurut M. Taufiq Amir, Ph.D (2021) positive leadership adalah pendekatan kepemimpinan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kesejahteraan psikologis, motivasi, dan kinerja yang tinggi di antara anggota tim. Dapat dipahami dengan jelas bahwa strategi implementasi positif dalam kepemimpinan yang efektif sangat mendasari pengembangan organisasi positif yang sesuai dengan visi dan tujuan. Dengan penekanan yang kuat pada elemen-elemen kunci seperti budaya kerja yang positif, komunikasi, makna, hubungan, sistem penghargaan, dan motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang positif.
Kepemimpinan positif dan efektif adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada kekuatan dan potensi orang serta menciptakan lingkungan kerja yang positif dan inklusif. Pemimpin yang positif dan efektif dapat meningkatkan kinerja tim, meningkatkan kepercayaan, dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang berkelanjutan. Gaya ini berupaya membangun rasa kebersamaan dan menciptakan budaya perbaikan berkelanjutan. Pemimpin yang positif menciptakan lingkungan di mana setiap orang merasa dihargai atas kontribusinya, apa pun kontribusinya.
Implementasi yang positif dari seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan pendekatan sebab sangat mempengaruhi organisasi dalam mencapai visi dan tujuan yang telah direncanakan. Demi mencapai visi dan tujuan organisasi, seorang pemimpin perlu implementasi yang positif dalam pendekatan kepemimpinan yang efektif.