MELAWINEWS.COM, SINTANG – Indikator Pesta Demokrasi tahun 2019 di Kabupaten Sintang sukses diselenggarakan, minimal terdapat 78 persen partisipasi pemilih.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sintang, Jarot Winarno, ditemui usai menghadiri forum diskusi politik dalam rangka pemantapan persiapan pelaksanaan pemilu serentak 2019 di Kabupaten Sintang, di Gedung Pancasila, Kemarin.
“Angka partisipasi saat di Pilgub kemarin di Sintang 77 persen, masih kurang sedikit dari target 78 persen yang dicanangkan untuk Pemilu 2019,” ujarnya.
Bagaimana untuk mencapai terget itu, tentu perlu proses yang panjang. Melewati rintangan teknis, seperti perekaman e-KTP, peraturan soal pemindahan suara, dimanan batas pemindahan suara itu berakhir pada 17 Maret ini dan lainnya.
“Andaipun lebih dari 78 persen masyarakat Sintang datang ke TPS, di TPS harus diatur sedemikian rupa,” terangnya.
Dikatakan Jarot, bahwa dirinya sudah memberikan ilustrasi, bahwa ada 300 pemilih, lima menit satu orang berarti total menit dari 3.00 orang itu 1.500 menit. Jadi kalau seperti itu, pukul 07.00 WIB malam baru selesai memilih.
“Kalau seperti itukan tidak mungkin, harus ada solusi lain, misalnya menambah bilik suara, tapi juga harus sesuai dengan peraturan yang ada,” katanya.
Kesalahan pemilih kata Jarot juga masih banyak, contohnya saat dilakukan simulasi pencoblosan di Kabupaten Melawi beberapa waktu lalu, dari 100 suara hanya 6 yang betul mencoblos Caleg, sementara 27 suara masih dianggap sah karena coblos partainya, sisanya tidak sah.
“Mereka binggun memilih karena Caleg tidak ada foto, akhirnya mereka hanya coblos gambar partai. Itu pun hanya 27,” katanya.
Selain itu, masih adanya intimidasi dan persekusi juga masih menjadi kendala. Dan itu merupakan titik lemahnya. Namun begitu, pihaknya kata Jarot bersama Parpol dan juga stacholder terkait akan lebih mensuport pemilu ini supaya betul-betul jadi pesta demokrasi.
“Orang bilang ini pesta demokrasi palig gila, tapi nyoblos itu keren. Kita yakin 78 persen itu akan dicapai,” pungkasnya.
Tempat yang sama, Ketua DPRD Sintang, Jeffray Edward mengatakan untuk mencapai target 78 persen itu, perlu adanya kerja keras untuk bisa mensosialisasikan agar masyarakat tahu cara memilih dan mau datang ke TPS.
“Saya sudah mencoba melakukan sosialisasi dengan masyarakat, mengingat saya juga menjadi Caleg di tahun 2019 ini. Memang perlu energi yang besar untuk kita bisa menjelaskan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara memilih,” katanya.
Karena hal tersebut perlu detail sekali untuk menjelaskan, agar apat mudah dipahami masyarakat, karena ada lima surat suara yang nantinya akan dicoblos.
“Ini tugas kita bersama, baik instasi terkait, KPU, Bawaslu dan stekholder yang ada, sama-sama bahu-membahu menyosialisasikan tentang tata cara memilih,” jelasnya.
Kalau itu tidak dilakukan, maka resiko kesalahan dalam memilih sehingga suara menjadi tidak sah akan besar. Selain itu, pihaknya bersama pemerintah juga mengiatkan agar masyarakat dapat meringankan kakinya untuk datang ke TPS memilih.
“Saya rasa juga penting dilakukan simulasi pencoblosan. KPU Sintang harus punya rencana seperti itu, sehingga kita bisa langsung evaluasi dari hasilnya nanti,” katanya.
Waktu pencoblosan yang tidak lama lagi ini, mesti digunakan semaksimal mungkin, karena semuanya tidak mau pemilu ini dianggap kurang berhasil.
“Kita harapkan sukses. Saya yakin 78 persen target untuk suara yang masuk tercapai, karena kita sekarang sedang berusaha dan bekerja serta didukung semua pihak,” pungkasnya. (Yanti)