MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH, Kenaikan harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Melawi naik cukup tajam sejak merebaknya pencegahan pandemi virus corona (Covid-19). Terlebih, kurang lebih satu bulan lagi sudah memasuki bulan Ramadan.
“Sejak kasus corona, beberapa barang-barang impor berkurang. Itu juga mempengaruhi harga di bahan-bahan pokok di Kabupaten Melawi,” kata, Isnaini, salah satu warga kota Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Rabu (1/4/2020).
Kenaikan itu, sebut Isnaini, sangat signifikan. Seperti harga gula dari Rp 12.000 sudah mencapai Rp 21.000/kg. Momentum itu salah satunya karena pengaruh virus corona.
Melambungnya harga beberapa bahan pokok tersebut membuat warga pun mengeluh. Pasalnya, pasca naiknya sebagian harga bahan pokok, harga komoditas pertanian karet (getah) malah turun dari Rp 6.500-7.000/kg menjadi Rp 3.500-4.000/kg.
Isnaini berharap, kiranya pemerintah ambil sikap dan solusi untuk mengatasi perkonomian masyarakat seperti petani karet yang terancam akan kelaparan dan setres, lantaran penghasilan sebagai petani karet tidak sebanding dengan harga kebutuhan pokok saat ini.
“Imbauan pemerintah sekolah diliburkan dan disuruh tinggal di rumah, membuat warga ekonomi lemah sangatlah sulit menerimanya, lantaran mereka tidak mempunyai penghasilan rutin setiap bulan (gaji),” ujar Isnaini.
Isnaini juga berharap, lonjakan harga ini tidak berlangsung lama dan juga tidak terjadi pada kebutuhan dapur lainnya. Misalnya, beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Semoga saja harga beras tetap stabil. Kalau harga beras ikut naik, waduh, warga jadi kurus-kurus,” ucapnya berseloroh.
Terkait dengan itu, ia berharap agar instansi terkait segera mengambil langkah kongkrit untuk menghindari lonjakan harga-harga kebutuhan pokok yang lain.