MELAWINEWS.COM, MELAWI – Bupati Kabupaten Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa memberikan warning kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di daerah itu tidak meminta pindah tugas, meski dibekingi orang-orang tertentu.
Dadi mengatakan, bahwa selama ini sudah banyak ASN meminta permohonan pindah tugas baik itu dari pedalaman ke kota maupun permohonan ke tempat asalnya hingga ke luar daerah.
Menurut Dadi, yang terbanyak mengusulkan pindah tugas ini adalah guru dan tenaga kesehatan.
“Ini sangat disayangkan karena sejak awal mendaftar CPNS, mereka sudah memilih dimana akan ditugaskan, tetapi setelah diangkat PNS banyak yang minta pindah,” sesal Dadi diungkapkan ke media ini belum lama.
Lebih lanjut Dadi mengatakan, persoalan ASN meminta permohonan pindah tugas ini ada yang diusulkan langsung ASN hingga dibekingi tim sukses dan oknum-oknum tertentu.
Dadi pun mengingatkan kepada calo atau oknum hingga tim sukses yang mengurus pindah tugas ASN agar dihentikan, karena tidak akan dilayani apalagi dikabulkan.
Selain itu Dadi juga memberikan warning kepada seluruh Kepala OPD di daerah itu untuk mengabaikan dan tidak merekomendasi ASN yang minta pindah daerah tugas, utamanya ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Dinas Kesehatan.
“Soal pindah tugas ada aturannya. Jadi jangan asal minta pindah dengan berbagai alasan. Apalagi yang masa kerjanya baru beberapa tahun atau belum sampai 10 tahun merujuk aturan baru bisa mengusulkan pindah tugas,” ungkapnya.
Dadi mengakui, bahwa hingga saat ini Melawi masih kekurangan baik itu guru, tenaga kesehatan, dan ASN lainnya. “Mudah-mudahan kekurangan ini nantinya bisa teratasi,” ujarnya.
Menurut Dadi, pengecualian pindah tugas bisa diberikan jika ada alasan yang dinilai tepat seperti mengikuti suami dan hal-hal tertentu yang dianggap memang sangat penting.
Ditegaskan, seperti guru yang minta pindah tugas tidak di izinkan sebagai antisipasi habisnya tenaga pengajar yang bertugas di wilayah pedalaman.
“Jika dikabulkan, maka masyarakat yang akan dirugikan karena pelayanan akan kurang optimal ,” tegasnya.
Dikesempatan itu, Ia meminta agar seluruh ASN bekerja dengan hati dan sesuai tugas dan fungsi, melayani masyarakat dengan baik.
Dadi menambahkan, bahwa tahun 2024 ini Pemkab Melawi akan membuka seleksi CASN dan PPPK setelah beberapa tahun terakhir daerah itu tidak merekrut CASN dan PPPK.
Dijabarkan, jenis kebutuhan seleksi CASN meliputi CPNS dan PPPK yang mendapat restu dari KemenPANRB tahun 2024 sebanyak 891 kuota yang terdiri dari seleksi CPNS formasi tenaga kesehatan 25 kuota dan tenaga teknis 198 total 223 kuota. Sedangkan untuk PPPK sebanyak 668 kuota terdiri dari tenaga guru 264, tenaga kesehatan 117 dan teknis 287.