MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Komisi II DPRD Melawi melakukan peninjauan pelaksanaan proyek Masjid Kota Juang, Kamis (20/10). Komisi yang membidangi infrastruktur ini memantau pembangunan masjid yang dianggarkan dengan dana APBD Melawi sebesar Rp 12,4 Miliar.
Ketua Komisi II, Joni Yusman bersama Sekretaris Ardeni dan anggota Antonius Anen serta Supardi bertemu langsung dengan pihak pelaksana serta konsultan pengawas. Peninjauan ini turut didampingi PPTK proyek dari Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Melawi, Yusuf Passinggi.
Joni Yusman ditemui usai peninjauan menjelaskan, pembangunan Masjid Kota Juang menjadi salah satu kegiatan fisik yang dilaksanakan Pemkab Melawi dari dana APBD. Anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten sebesar Rp 7,6 miliar serta bantuan Pemrov Kalbar Rp 5 miliar.
“Sidak ini bagian dari tupoksi Komisi II untuk mengawasi pelaksanaan pembangunan di kabupaten Melawi. Kita menginginkan agar pelaksana kerjanya bagus, time schedule nya bagus, tidak menimbulkan persoalan. Agar proses pembangunan itu berjalan tepat waktu,” katanya.
Legislator PAN ini mengatakan pembangunan masjid yang direncanakan menjadi ikon Melawi pada tahun ini hanya sampai struktur dan atap. Dan selanjutnya finishing masjid dianggarkan kembali pada 2023.
“Kita tidak mau pembangunan di Melawi mangkrak. Semua harus selesai sesuai kontrak. Jangan sampai kegiatan justru ditengah jalan tidak selesai. Kita bersinergi dengan bupati dan wakil bupati untuk mengawal kegiatan yang masuk dalam APBD agar bisa diselesaikan,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi 2 DPRD Melawi, Ardeni menambahkan penyelesaian progres pembangunan tahap dua Masjid Kota Juang ini masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp 10 miliar, yang juga diperuntukkan untuk penataan halaman, taman, tempat parkir dan bidang struktur fisik lainnya di sekitar masjid.
Anggota Komisi II, Anen juga menambahkan, pembangunan masjid kota Juang senilai Rp 12,4 miliar tidak akan langsung tuntas pada tahun ini. Sehingga diharapkan jangan sampai ada kesalahan persepsi dari masyarakat yang menganggap dengan dana tersebut masjid akan selesai tahun ini.
“Ini sebagai informasi ke masyarakat. Bahwasanya masjid ini hanya sampai struktur atap. Jangan lalu dikira bangunan ini mangkrak karena nanti akan dianggarkan lagi pada 2023,” katanya.
Sementara itu, Konsultan pengawas lapangan Broto Adi Prasetyo mengungkapkan desain masjid agung menyesuaikan luasan lahan. Masjid ini didesain dengan bentuk segi 10, atau melingkar dengan diameter 57,53 meter dan luas bangunan sekitar 2.598 meter persegi.
“Untuk saat ini masih sesuai dengan perencanaan. Saat ini masih proses pembangunan struktur
Masjid Juang diameternya 57,53 meter. Berbentuk segi 10,” jelasnya.