MELAWINEWS.COM, Melawi – Pembangunan Jembatan Melawi 2 tak selesai pada Desember 2021 lalu. Perubahan teknis kerja hingga bencana alam banjir serta tambahan sejumlah pekerjaan baru membuat Pemkab Melawi melakukan adendum kontrak pembangunan jembatan hingga awal 2022.
Kontraktor pelaksana PT Adian Teknik Natama sebagai pemenang lelang pekerjaan lanjutan Jembatan Melawi 2 pun masih melanjutkan sejumlah pekerjaan jembatan seperti pemasangan eriksen atau rangka baja. Saat ini, hampir tiga bentang rangka yang selesai dipasang.
“Saat ini masih dikerjakan pemasangan rangka baja. Dua bentang diantaranya sudah selesai, satu bentang lagi hampir selesai,. Kemungkinan bulan tiga selesai” ujar General Superitendent PT Adian Teknik Natama, Hendri Harfiansyah ditemui di lokasi jembatan, Rabu (26/1) kemarin.
Hendri memaparkan pemasangan rangka memang sempat terhambat berbagai faktor sehingga tak selesai pada 2021 lalu. Ia menyebut faktor utama yakni bencana alam banjir serta cuaca ekstrim dan juga adanya pekerjaan tambahan struktur pilar jembatan akibat masalah perencanaan membuat banyak waktu yang terbuang.
“Pemasangan rangka setidaknya perlu dua minggu untuk satu bentang. Kemarin kita harus menunggu struktur tambahan pada pilar kedua dan ketiga yang dinaikkan agar lengkung jembatannya dapat. Nah, menunggu sampai cukup umur ini juga perlu waktu yang lama,” paparnya.
Hendri melanjutkan, pihaknya juga mulai mempersiapkan pengecoran lantai jembatan, khususnya untuk bentang satu dan dua yang telah terpasang. Sedangkan satu bentang lagi di pasang dari ujung jembatan di seberang Sungai.
“Jadi sambil memasang eriksen, kita juga lakukan pengecoran lantai. sekarang tinggal menunggu mobil readymix datang,” katanya.
Pihaknya, kata Hendri memperkirakan jembatan baru selesai pada Maret 2022. Saat ini progres jembatan kurang lebih antara 60-70 persen. Ia juga mengungkapkan, banyak perubahan dalam kontrak mengingat adanya item pekerjaan yang belum tercover dalam kontrak awal.
“Seperti peninggian abotmen, tambahan oprit hingga sayap jembatan. Begitu juga bahu jalan yang awalnya pakai LPS dirubah pakai cor. Termasuk nantinya uji laik jembatan. Nilai Kontraknya tetap. Hanya ada beberapa pos anggaran yang digeser untuk menutupi item kerjaan yang belum tercover,” jelasnya.
Hendri mengatakan, pihaknya mengejar penyelesaian pekerjaan jembatan mengingat saat ini pihaknya sudah terkena penalti atau denda perhari yang dihitung sepermil dari sisa kontrak.
“Kita targetĀ seluruh pekerjaan bisa segera tuntas. Setelahnya langsung dilakukan uji kelayakan jembatan,” pungkasnya.