Dinas PUPR Ungkap Kendala Pembangunan Jembatan Melawi 2

oleh -979 views
Lanjutan pembangunan Jembatan Melawi 2, rangka baja bentang pertama belum terpasang seutuhnya. Kontrak pekerjaan akan berakhir bulan Desember 2021

MELAWINEWS.COM, Melawi – Lebih dari tiga bulan pelaksanaan pembangunan jembatan Melawi 2, rangka jembatan yang terpasang belum sampai setengahnya. Padahal kontrak pembangunan jembatan akan berakhir pada Desember mendatang.

Anggaran lanjutan jembatan Melawi 2 sebesar Rp 16 miliar pada 2021 ini menargetkan jembatan penghubung antara Nanga Pinoh dan Pinoh Utara bisa fungsional. Namun, hingga Oktober, pihak pelaksana masih akan menyelesaikan bentang pertama jembatan yang menggunakan rangka baja ini.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Melawi, Edi Lugito ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/10) mengungkapkan berbagai masalah yang menjadi penyebab realisasi pekerjaan jembatan Melawi 2 lambat. Ia menyebut faktor cuaca salah satu penyebabnya.

“Awalnya kan mau pakai ponton untuk memasang rangka. Tapi awal Juli kemarin ternyata kemarau sehingga ponton tak bisa masuk,” paparnya.

Edi melanjutkan, Dinas PUPR kemudian mengubah teknis pemasangan rangka memakai link set. Teknisnya, satu rangka sepanjang 60 meter dirakit terlebih dahulu sebagai penyeimbang dan kemudian terhubung dengan link set tadi ke bentang jembatan yang akan dipasang.

“Pengadaan link set ini lumayan lama sekitar tiga Minggu termasuk pengiriman ke Melawi. Sehingga kita menunggu link set baru bisa mengerjakan jembatan,” jelasnya.

Edi juga mengungkapkan persoalan berikutnya terkait tenaga kerja atau tukang yang merakit rangka di lapangan. PUPR meminta perusahaan memulangkan tukang lama karena pekerjaannya tidak standar.

“Karena dia memasang bautnya sembarangan. Rekomendasi dari PU pakailah tukang yang direkomendasikan dari pabrik. Sekarang tukang yang bekerja yang rekomendasi pabrik,” terangnya.

Pemasangan rangka jembatan kata Edi diperkirakan memakan waktu tiga bulan. Para tukang ini sendiri baru bekerja kurang lebih dua pekan karena kondisi cuaca hujan serta banjir yang sempat melanda Melawi beberapa waktu lalu.

“Karen saat gerimis atau hujan biasa pekerja ini off karena licin. Tapi kita sarankan agar saat cuaca bagus bisa bekerja lembur. Yang penting dijaga K3( Keselamatan Kerja),” katanya.

Dengan keterlambatan progres pembangunan Jembatan, Edi tak memungkiri kemungkinan pelaksanaan pekerjaan bakal tak selesai tepat waktu. Mengingat selain pemasangan rangka, juga ada pekerjaan pengecoran jembatan serta pengaspalan jalan setelah jembatan agar jembatan Melawi 2 bisa berfungsi.

“Mungkin akan ada keterlambatan, kalau tak ada kendala seperti cuaca atau banjir besar perkiraan Desember atau awal Januari sudah selesai,” katanya.

Dengan waktu tersisa tak sampai tiga bulan, Edi mengatakan pihak pelaksana tetap dapat menyelesaikan pekerjaan walau mungkin melampaui masa kontrak. Sesuai dengan aturan, bisa ditambah waktu pelaksanaan hingga 50 hari kerja, hanya tentunya akan dikenai denda setiap harinya sesuai kontrak.

“Kami sudah kasih tahu pekerja agar kalau bisa lembur. Karena dendanya besar, mencapai Rp 16 juta per hari (bila melampaui masa kontrak). Denda maksimal 5 persen dari kontrak,” katanya.