Dinkes Melawi Sosialisasi Penangan Covid 19 di Desa Paal

oleh -121 views
Sosialisasi penanganan covid di desa Paal

MELAWINEWS. COM, NANGA PINOH-Dinas kesehatan kabupaten Melawi melaksanakan sosialisasi penanganan covid 19 di kantor desa Paal kecamatan Nanga Pinoh pada Kamis (3/6).

Dalam kegiatan tersebut hadir pula anggota DPRD Provinsi Kalbar, Ritaudin, sekcam Nanga Pinoh, Halma Trisno, Anggota BPD terpilih, Pendamping Desa.

Dalam sambutannya kepala desa Paal H. Sukarman Gudat menyambut baik adanya sosialisasi yang disampaikan oleh dinas kesehatan apalagi saat ini Melawi sudah masuk sebagai zona merah.

“Kami mempersilakan kepada dinas untuk menyampaikan sedetail-detailnya informasi terkait dengan covid 19 karena informasi ini sangat penting” kata Sukarman Gudat.

Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (Kabid P2 Dinkes Kab Melawi Endang Susilawati, mengatakan, untuk saat ini kasus covid 19 sudah menyebar ke semua wilayah bahkan merata di semua desa. Maka dari itu upaya pencegahan perlu dilakukan.

“Yang perlu diinformasikan saat ini adalah agar masyarakat jangan mengucilkan orang yang terpapar covid, karena covid ini bukan aib. Yang perlu dijauhi itu penyakitnya” kata Endang.

Endang mengungkapkan kasus covid di desa Paal juga sangat banyak. Ada sebagian yang diisolasi di posko Kenual kemudian ada juga yang isolasi mandiri.

“Kalau gejala sedang hendaknya dirujuk ke posko atau ke rumah sakit. Sedangkan kalau gejala ringan boleh diisolasi mandiri”kata dia.

Endang mengungkapkan, sesuai dengan edaran pemerintah, bahwasannya 8 persen dana desa bisa dipergunakan untuk penanganan covid 19. ” Karena kalau hanya kabupaten saja akan berat karena ini pendemi. Makanya kerjasama dari semua pihak perlu dilakukan” katanya.

Anggota DPRD Provinsi, Ritaudin mengungkapkan, bahwa kabupaten Melawi ini masuk dalam zona merah. Kata dia saat Melawi ditetapkan menjadi zona merah maka perhatian DPRD Kalbar tertuju pada dirinya.

“Maka tujuan kami datang langsung kemari untuk melihat kondisinya. Saya yakin masyarakat sudah banyak mendapat informasi banyak mengenai covid ini. Termasuk dari dinas kesehatan” katanya.

Dia mengatajan, idealnya reses harus dihadiri minimal 200 orang. Namun karena pandemi maka jumlah kehadirian tidak boleh banyak maksimal 50 orang.

“Berkaitan dengan pembangunan kami tetap berupaya. bahkan sudah saya sampaikan dan masuk e planing. Mudah-mudahan kedepannya bisa terwujud” katanya.