Debat Publik Angkat Isu Infrastruktur dan Akses Ekonomi, Dua Paslon Siap Lanjutkan Pembangunan

oleh -4 views
Pelaksanaan debat publik dua paslon Pilkada Melawi

MELAWINEWS.COM, Melawi – KPU Melawi dan Panelis Debat Publik telah menyiapkan sejumlah pertanyaan dengan enam sub tema. Moderator debat publik, Romdhlon memaparkan, tema yang dipilih telah disepakati bersama dengan KPU dan pihak panelis yang berasal dari latar belakang akademisi.

“Tema debat yakni Pembangunan infrastruktur untuk percepatan akses pembangunan , Pengembangan ekonomi lokal dan UMKM, Pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan, Reformasi Birokrasi dan pelayanan publik,
Pengembangan SDM untuk meningkatkan daya saing daerah, serta peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan di tempat terpencil,” katanya.

Dalam debat ini, terkait sub tema pembangunan infrastruktur dan peningkatan akses peningkatan ekonomi masyarakat, Romdlon membacakan pertanyaan, dengan anggaran yang terbatas, bagaimana paslon akan menentukan prioritas pembangunan infrastruktur untuk mengoptimalkan dampaknya pada ekonomi lokal dan aksesibilitas masyarakat.

Cawabup Nomor 1, Iif Usfayadi menjawab, pihaknya akan membangun peta jaringan jalan. Kalau sudah punya peta, diketahui berapa kebutuhan anggaran. Berapa anggaran yang dibutuhkan pemerintah.

“Dilihat mana yang skala prioritas. Kekurangan anggaran bagaimana kita menambahkan PAD. Tapi dengan tidak membebani masyarakat Melawi,” katanya.

Iif menyambung, di Melawi, banyak perkebunan sawit, bila digunakan CSR dengan benar. Misalnya tujuh kilo dibangun jalan, setengah bekerja sama dengan CSR berbagi dua dengan perusahaan.

“Tinggal sinkronisasi Pemkab, provinsi dan pusat. Saya kan anaknya prabowo, ketua partai Gerindra. Tentu kalau anaknya minta anggaran ke pusat, presiden akan mendapat tambahan anggaran infrastruktur di Melawi,” katanya.

Sementara Cawabup nomor urut 2, Malin menegassskan infrastruktur menjadi priooritas karena melanjutkan infrastruktur sebelumnya, kalau mengharapkan anggaran dari APBD sangat terbatas. Contoh satu jembatan bisa Rp30 miliar, APBD hanya 1,1 T.

“Tahun lalu mendapat 300 M dari pusat. Tahun ini 200 Miliar. Tahun ini kita pastikan dapat lebih, karena ketua komisi V ada di belakang kami. Kami didukung 28 anggota DPRD dari 30. Kalau mengambil keputusan, tidak terlalu lama. Tapi keputusan yang baik dan benar bagi masyarakat banyak,” katanya.

Iif merespon jawaban Malin menilai posisi presiden lebih tinggi mengingat ia juga ketua umum partai Gerindra. Sebagai kader meminta anggaran pusat akan mudah terealisasi.

“Kalau soal kebijakan DPRD, tentu tahu urat geli kawan-kawan. Karena 15 tahun kami di DPRD,” lugasnya.

Debat Publik yang diselenggarakan pada Kamis (8/11) disiarkan langsung melalui stasiun lokal dan radio serta live streaming di youtube KPU Melawi. KPU Melawi hanya menyelenggarkan satu kali debat publik.