MELAWINEWS.COM, Melawi – Video siaran langsung pemakaman salah satu pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Melawi menjadi viral, Selasa (27/4). Video oleh akun Facebook Bain Baraduta memperlihatkan proses pemakaman hingga penggalian makam untuk jenasah pasien Covid-19 asal Kecamatan Dedai, kabupaten Sintang.
Dari informasi yang diperoleh Melawinews.com, pasien berusia 62 tahun ini dirawat dengan diagnosis positif Covid-19 dan juga memiliki penyakit penyerta yakni paru-paru serta gangguan jantung. Yang bersangkutan meninggal dunia di RSUD Melawi pada Senin (26/4) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Satgas COVID-19 Kabupaten Melawi langsung melakukan prosesi pemakaman pasien COVID-19 secara ketat pada Selasa, (27/4/2021) pukul 04.00 wib di salah satu area pemakaman di Nanga Pinoh.
“Pasien sudah kita makamkan subuh tadi. Dan berjalan dengan lancar,” ungkap Direktur RSUD Melawi, dr Sien Setiawan.
Dalam prosesi pemakaman itu, tim Satgas COVID-19 menerjunkan tim dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Melawi, BPBD, RSUD, TNI, POLRI, Dinkes dan sejumlah relawan.
“Pasien dari daerah manapun, tetap kita layani di RSUD Melawi untuk mendapatkan penanganan medis,” tegas Sien.
Pasien tersebut, ungkap Sien dari hasil keterangan pihak keluarga, sebelum dibawa ke RSUD Melawi, sudah menjalani pengobatan di salah satu Puskemas daerah Kabupaten Sintang.
Lantaran penyakitnya yang kembali kambuh, oleh pihak keluarga dibawa untuk berobat ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. Barulah dari rumah sakit swasta dirujuk ke RSUD Melawi pada subuh dini pada hari Senin (26/4).
“Saat dibawa ke RSUD, pasien langsung kita tangani diruangan ICU. Namun sore harinya meninggal dunia,” tukasnya.
Kepala Dinkes Melawi, Ahmad Jawahir membenarkan pemakaman satu warga pasien Covid-19 asal kabupaten Sintang pada Selasa (27/4) subuh. Pemakaman memang dilakukan dengan protokol Covid karena meninggal dengan diagnosis positif Covid-19.
“Sesuai dengan SOP, pasien meninggal karena Covid juga memang semestinya dimakamkan di tempat ia meninggal. Sehingga diputuskan di makamkan di salah satu pemakaman di Nanga Pinoh,” katanya.
Menanggapi kekhawatiran warga terkait proses pemakaman jenasah pasien Covid-19, Ahmad Jawahir menekankan bahwa proses pemakaman dengan menerapkan protokol kesehatan dimana seluruh petugas baik dari pemulasaran jenasah hingga penggali kubur menggunakan APD lengkap.
“Jenasah yang sudah dimakamkan tidak lagi bisa menyebarkan virus Covid-19. Karena sudah melalui sejumlah prosedur,” ucapnya.