Pemkab Melawi Siap Jalankan Program Pangan Bijak

oleh -16 views

MElAWINEWS.COM, MELAWI – Pemerintah Kabupaten Melawi siap menjalankan program pangan bijak nusantara untuk mendukung ketahanan pangan daerah. Hal tersebut disampaikan Pjs. Bupati Melawi, Dra. Hj. Linda Purnama, M.Si saat membuka workshop pembentukan forum pangan bijak di salah satu hotel di Nanga Pinoh, selasa (29/9).

Perwakilan WWF Indonesia, Dedi Wahyudi dalam sambutannya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Melawi yang telah bersedia memfasilitasi workshop pembentukan forum pangan bijak, karena menurutnya pangan bijak bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi dan mengurangi kemiskinan di Indonesia dengan mendukung produk lokal, adil, sehat, dan lestari.

Pada kesempatan yangs sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Melawi, Oslan Junaidi menjelaskan bahwa workshop tersebut merupakan wahana diskusi semua pihak untuk mewujudkan forum pangan bijak di Kabupaten Melawi, sehingga diharapkan kedepannya Kabupaten Melawi memiliki produk pertanian dan perikanan lokal yang sehat, adil, lestari, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Sementara itu, dalam sambutannya, Pjs. Bupati Melawi, Linda Purnama menilai bahwa meningkatnya jumlah populasi masyarakat yang tidak diimbangi dengan jumlah luas lahan pertanian akan menimbulkan permasalahan pada sumber pangan dan mengancam ketahanan pangan. Oleh karena itu, perlu strategi untuk menjaga ketahanan pangan yaitu dengan program pangan bijak, dengan cara mengubah pola konsumsi, pola produksi, dan pola distribusi nya.

“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahan pangan saat ini bisa tercukupi bagi masyarakat dan untuk generasi selanjutnya, oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat dalam pengelolaannya ” pintanya.

Linda juga menjelaskan Pemerintah Kabupaten Melawi siap menjalankan program pangan bijak dengan dukungan semua pihak. “dari aspek produksi, saat ini WWF Indonesia sedang membantu pemerintah kabupaten Melawi dalam memperkuat kelembagaan tiga kelompok tani untuk dapat mengimplementasikan sistem produksi beras lestari, adil, sehat dan lokal”, jelasnya.

Menutup sambutannya, Linda berharap workshop ini nantinya bisa menjadi forum diskusi tim terkait untuk merumuskan konsep dan hal-hal teknis lainnya dalam pengembangan pangan lokal di daerah.

“Saya harap workshop ini menghasilkan kesepakatan tentang bentuk dukungan pangan bijak, lestari, adil, sehat, dan lokal”, ucapnya.