MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Susanto, satu warga Melawi mengatakan, rekrutmen tenaga PPS penyelenggara pemilu bupati/wakil bupati Melawi tahun 2020 oleh KPU Melawi tidak profesional.
Menurut Susanto, seyogyanya KPU Melawi merupakan lembaga independen yang diharapkan bisa profesional terbuka dan jujur.
Dikatakan Susanto, beberapa calon PPS dari Desa Bina Karya, Kecamatan Tanah Pinoh, sangat kecewa dengan KPU Melawi, pasalnya, dari 14 calon anggota PPS yang mengikuti tes tertulis baru-baru ini, ada sejumlah permasalahan, diantaranya, ada 6 calon PPS di nyatakan lulus tes tertulis, namun hasil tes tertulis tidak terbuka, lantaran tidak di informasikan nilai tes tertulis peserta.
“Yang di umumkan hanya peringkat 1 sampai 6, kemudian pada saat tes wawancara juga sama, dan ketika ada perubahan jadwal dari jadwal yang telah di sampaikan ke desa, terkhusus untuk Desa Bina Karya, perubahan jadwal di informasikan di kantor desa pada hari yang sama dengan hari tes wawancara,” ujar Susanto, Rabu (18/3).
Dia berharap ada evaluasi terhadap kinerja KPU Melawi, sehingga KPU bisa lebih profesional. “Jangan mau di interpensi oleh para pemangku kepentingan, jangan sampai terkesan bahwa rekrutmen hanyalah formalitas,” ucapnya.
“Rekrutmen PPS ini saja KPU tidak profesional, wajar nantinya masyarakat mempertanyakan kinerja dari penyelenggara KPU dari kabupaten sampai tingkat desa,” tandasnya.