Joni Yusman Minta Pemkab Bentuk Tim Independen Selenggarakan Tes Tertulis Cakades

oleh -26 views
Joni Yusman
MELAWINEWS.COM, Melawi – Sesuai aturan, bila jumlah bakal calon kepala desa yang mendaftar melampaui lima orang, maka bakal digelar tes tertulis untuk menjaring lima calon kades yang akan bertarung di Pilkades di tiap desa.
Anggota DPRD Melawi, Joni Yusman menilai proses tes tertulis pada desa yang jumlah cakadesnya melebihi lima orang pendaftar ini bisa memunculkan persoalan sendiri.
“Karenanya diminta pemerintah menjaga netralitas saatnya tes tertulis untuk menjaring lima Cakades terpilih. Panitia Kabupaten harus membentuk tim seleksi yang netral, misalnya akademisi,” katanya.
Joni menilai, hal ini perlu dilakukan sehingga tak ada kecurigaan atau keributan akibat karena tudingan sejumlah oknum yang diduga atau dianggap berpihak. Apalagi saat ini muncul isu dalam pelaksanaan tes tertulis tersebut akan digunakan untuk menjatuhkan calon kades tertentu.
“Panitia atau tim yang menggelar tes tertulis bagi calon kades harus benar benar independen. Jangan sampai ada indikasi panitia main mata dengan Cakades untuk desa yang calonnya lebih dari lima,” tegasnya.
Legislator PAN ini berharap seluruh pihak bisa bersama sama menjaga kedamaian dan keamanan dalam pelaksanaan Pilkades Serentak yang akan digelar pada 20 April mendatang. Ia berharap seluruh panitia dan calon kades juga bersama – sama menjaga kondusifitas diseluruh tahapan Pilkades.
“Kita juga berharap, semoga Pilkades bisa berjalan fair dan tanpa kecurangan. Karena hal tersebut bisa memicu potensi konflik yang lebih besar nantinya,” katanya.
Sementara itu, Kabid Bina Pemerintahan Desa, Andrianus Metro Thino mengatakan Untuk pelaksanaan seleksi tertulis,  DPMD dipastikan  akan bekerjasama dengan pihak akademisi untuk memastikan bahwa pelaksanaan tes digelar murni tanpa adanya intervensi pihak lainnya. Sejumlah pihak seperti kepolisian juga akan memantau dan mengawasi. Begitu pula dengan DPRD Melawi, bila ingin ikut memantau, pihaknya memberikan kesempatan.

“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada titipan atau intervensi dari DPMD. Bahkan siapa pihak akademisi yang kita libatkan baru akan diberitahu di hari pelaksanaan seleksi tertulis. Media pun kita minta untuk bersama-sama memantau. Sehingga semua melihat bahwa proses seleksi ini benar-benar terbuka dan transparan,” katanya.