MELAWINEWS.COM, MELAWI – Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa meresmikan gedung baru Graha PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Melawi, Kamis (22/5/2025).
Peresmian gedung yang berdiri kokoh di kompleks Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi itu ditandai penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita, disaksikan Ketua PGRI Melawi Yussenno, perwakilan PGRI Kalimantan Barat dan ribuan guru yang menghadiri peresmian.
Informasi dihimpun dari Disdikbud Melawi, bahwa pembangunan gedung tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar lebih, merupakan hasil swadaya guru-guru berstatus PNS di Melawi dan bantuan hibah dari Pemkab Melawi Rp 600 juta.
Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, menyatakan apresiasinya kepada semua pihak yang mendukung pembangunan gedung PGRI itu hingga sikap gotong royong ribuan guru yang rela membayar iuran untuk mewujudkan keinginan mereka memiliki Graha PGRI.
“Ini sangat luar biasa dan membanggakan kita semuanya dibangun hasil swadaya para guru ditengah keterbatasan keuangan daerah,” tegasnya.
Bupati mengungkapkan, Graha PGRI bukan hanya sekadar bangunan fisik saja, namun menjadi lambang semangat kolaborasi, semangat perjuangan dan wadah pengembangan profesionalisme para tenaga pendidik.
Bupati juga berharap dengan adanya gedung baru bagi PGRI Melawi ini agar dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya untuk menunjang kegiatan organisasi dan sebagai tempat berkumpul para pengurus anggota PGRI.
Dadi pun mengajak seluruh insan pendidikan di daerah itu untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas pendidikan di Melawi. Untuk itu, kapasitas para guru juga harus ditingkatkan.
“Mari kita jadikan Graha PGRI ini sebagai rumah besar bagi semua guru, tanpa membedakan latar belakang, demi satu tujuan yaitu memajukan pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” pesan Dadi.
Sementara itu, Ketua PGRI Melawi, Yussenno, menyampaikan pembangunan Graha ini adalah bukti nyata dari semangat gotong royong, semangat kebersamaan, dan kepedulian terhadap organisasi profesi guru.
Yussenno menjelaskan, Graha PGRI ini bukan hanya sekadar sebuah bangunan megah. Lebih dari itu, Graha ini adalah simbol perjuangan, pengabdian, dan semangat juang para guru di Melawi.
Ia berharap, dengan adanya Graha PGRI ini, dapat semakin meningkatkan mutu pendidikan di Melawi dan dimanfaatkan dengan baik untuk kegiatan-kegiatan utamanya agenda-agenda yang berbasis pendidikan.
Dikatakan ada sekitar 1.500 guru PNS dan sekitar 200 guru PPPK ditambah honor daerah dan BOS yang mengabdi di Melawi. “Jadi total guru di Melawi ada sekitar 3.000 lebih,” kata Yussenno, yang juga menjabat Kepala Disdikbud Melawi itu.
Sekretaris PGRI Provinsi Kalimantan Barat, Suherdiyanto yang hadir di peresmian Graha PGRI Melawi itu, menyatakan bahwa gedung Graha PGRI Melawi merupakan yang terbesar se-Kalimantan Barat.
Oleh karena itu, kata Dia, keberadaan Graha PGRI ini, diharapkan bisa menjadi pusat kegiatan yang produktif, tempat bertukar pikiran, membangun inovasi, serta memperkuat solidaritas dan semangat juang para pendidik.
Dikesempatan itu, Suherdiyanto berharap ke Pemkab Melawi untuk tetap dapat berkolaborasi hingga mendukung kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan PGRI Melawi.
Ketua Peresmian Graha PGRI Melawi, Slamet, melaporkan gedung PGRI ini dibangun atas dasar PGRI belum memiliki tempat yang representatif bagi para pengurus dan guru sebagai tempat berkumpul dalam melaksanakan berbagai kegiatan pendidikan.
Slamet memaparkan, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Graha ini bersumber dari sumbangan para guru melalui penyisihan uang kesejahteraan pegawai sebesar Rp 50.000 per guru PNS sejak Januari 2024 sampai April 2025. Selain itu ada bantuan Pemkab Melawi melalui hibah Rp 600 juta.
Ditegaskan, ke depan gedung Graha PGRI tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dari seluruh anggota PGRI yang membutuhkan.