Penantian Lama Masyarakat Melawi, Gedung Rumah Adat Melayu dan Dayak Segera Terwujud

oleh -210 views
Dua gedung rumah adat yang berdiri dikawasan Kantor Bupati Melawi ini dibangun masa pemerintahan Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, segera rampung dan bakal diresmikan juga pada tahun 2024 ini

MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Pembangunan gedung rumah adat Melayu dan rumah adat Dayak lanjutan yang menjadi penantian masyarakat Melawi segera terwujud di tahun 2024.

Dua gedung rumah adat yang berdiri dikawasan Kantor Bupati Melawi ini dibangun masa pemerintahan Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, segera rampung dan bakal diresmikan juga pada tahun 2024 ini.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Melawi, Setia Graha, mengatakan dua gedung tersebut ditargetkan rampung sesuai dengan masa kontrak pekerjaan berakhir yakni pada Bulan November 2024 mendatang.

Setia menerangkan, pekerjaan dua gedung rumah adat ini bersumber dari APBD Melawi dilaksanakan 3 tahap.

“Tahap pertama dikerjakan pada tahun 2022 dengan alokasi anggaran masing-masing rumah adat sebesar Rp 1 miliar melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Melawi,” kata Setia Graha, Senin (9/9).

Kemudian, lanjut Setia, pekerjaan fisik dengan anggaran yang sama kembali berlanjut pada 2023, sebesar Rp 2,7 miliar melalui Disdikbud Melawi.

“Lalu, pada tahun 2024 ini Pemkab Melawi melalui Disdikbud juga kembali mengalokasikan anggaran yang sama pada dua gedung tersebut masing-masing sebesar Rp 3,7 miliar untuk finishing. Meliputi pekerjaan ornamen, atap dan sejumlah jenis pekerjaan lainnya,” lanjutnya.

Dia menyampaikan, hingga hari ini Senin (9/9), progres pekerjaan fisik rumah adat Melayu sudah mencapai 70 persen, sedangkan rumah adat Dayak mencapai 60 persen.

“Kita meyakini pekerjaan dua rumah ada ini akan rampung akhir tahun ini juga, dan kemungkinan juga akan diresmikan pada tahun ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, selain fokus pada finishing gedung saat ini, masih ada sisa pekerjaan yang tidak masuk dalam alokasi anggaran tahun 2024 yakni penataan halaman.

Nantinya, tutur Setia, selain dijadikan balai pertemuan dan sekretariat, gedung itu juga terbuka bagi masyarakat umum untuk menggelar berbagai kegiatan seperti acara adat, resepsi pernikahan dan berbagai kegiatan lain.

“Tentunya dua rumah adat ini menjadi salah satu icon di daerah dan menjadi kebanggaan masyarkat, khususnya masyarakat Melayu dan Dayak yang ada di Melawi,” tutupnya.