Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Yusseno: Syarat Jadi Kepala Sekolah Wajib Punya Sertifikat Guru Penggerak

oleh -352 views
Asisten Administrasi dan Umum Setda Pemkab Melawi, Joko Wahyono, membuka pelaksanaan Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” CGP PGP Angkatan 9 Kabupaten Melawi 2024 dengan tema "Nusantara", di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi, Rabu (24/4)

MELAWINEWS.COM, MELAWI – Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi, Joko Wahyono, membuka pelaksanaan Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar” Calon Guru Penggerak (CGP) program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 9 Kabupaten Melawi 2024 dengan tema “Nusantara”, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi, Rabu (24/4).

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Melawi, Yusseno, Dewan Pendidikan Kabupaten Melawi, BGP Provinsi Kalimantan Barat dan sejumlah tamu undangan lainnya di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi.

Acara pembukaan ini dimeriahkan dengan suguhan tarian tradisional lokal. Kemudian penayangan melalui slide sambutan Kepala BGP Provinsi Kalbar, testimoni Kepala Disdikbud Kabupaten Melawi dan penayangan CGP Angkatan 9 dengan bercerita. Selain itu ada stand pameran Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 9 Kabupaten Melawi 2024.

Peninjauan stand pameran Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 9 Kabupaten Melawi 2024
Lokakarya ini menandai puncak pembelajaran dari CGP di Kabupaten Melawi. Sebuah festival yang menampilkan karya aksi nyata para guru selama pembelajaran menjadi sorotan utama acara tersebut.

Pelaksana PGP Kabupaten Melawi melalui Koordinator Pengajar Praktik, Sarah Arni, S.Pd melaporkan sebanyak 33 orang CGP Kabupaten Melawi Angkatan 9, telah mengikuti pendidikan selama 6 bulan yang dimulai sejak 16 Agustus 2023.

“Pendidikan CGP meliputi lokakarya, orientasi, pelatihan daring, konferensi, dan pendampingan bagi CGP serta berbagai pendidikan lainnya,” ujar Sarah Arni.

Ia mengungkapkan, pada kegiatan lokakarya 7 ini, para CGP membagikan berbagai aksi nyata dan program-program yang sudah dilaksanakan 6 bulan dalam mengikuti pendidikan guru penggerak.

Ia menambahkan, tujuan digelarnya lokakarya 7 diantaranya CGP dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktek baik yang didapatkan selama mengikuti program guru penggerak dan akan berdampak pada murid.

Ditempat yang sama, Kepala Disdikbud Kabupaten Melawi, Yusseno, berharap puncak kegiatan program CGP Angkatan 9 di Kabupaten Melawi tidak berhenti sampai di sini.

Menurutnya, panen hasil belajar ini bisa memacu dan memotivasi lahirnya karya-karya baru yang lebih inovatif dan kreatif.

Yusseno pun mengungkapkan apresiasinya kepada para guru yang telah berpartisipasi dalam program ini, yang diharapkan dapat memajukan pendidikan di Kabupaten Melawi.

“Lokakarya 7 ini menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Melawi dan diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi komunitas pendidikan. Setelah ini akan mendapatkan sertifikat guru penggerak dan semoga bisa bermanfaat,” harapnya.

Dia mengatakan, predikat guru penggerak merupakan salah satu syarat untuk guru yang akan diangkat menjadi kepala sekolah.

“Guru penggerak menjadi bagian dari jenjang karier untuk menjadi kepala sekolah, Salah satu syarat menjadi kepala sekolah harus memiliki sertifikat guru penggerak,” tegas Yusseno.

Lebih lanjut, Yusseno menambahkan pemerintah daerah juga terus berupaya memberikan perhatian dalam pengembangan dunia pendidikan di Melawi dengan mengalokasikan anggaran sebesar 27 % untuk pendidikan.

Sementara itu, Asisten Administrasi dan Umum Setda Pemkab Melawi, Joko Wahyono, berharap, para calon guru penggerak memiliki kompetensi dalam pengembangan diri, sejawat, pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah yang berbasis aset.

Dikatakan, Pemkab Melawi bagi guru penggerak dapat terus berkiprah mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di Melawi.

Pada kesempatan itu Joko berpesan kepada para CGP, untuk dapat menggerakkan komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan mendorong kepemimpinan siswa dengan menjadi teladan serta agen transformasi ekosistem pendidikan untuk menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila.