MELAWINEWS.COM, Melawi – Menyambut Hari Kesatuan Gerak PKK ke 50, Tim Penggerak PKK Melawi menggelar lomba makanan olahan untuk ibu hamil (Bumil) dan Balita Dibawah Dia Tahun (Baduta) serta Olahan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), di Pendopo Rumjab Bupati, Kamis (8/9).
Wakil Ketua Pokja 4 TP-PKK Melawi, Endang Susilawati mengatakan bahwa lomba pengolahan makanan Bumil dan Baduta ini diikuti Kecamatan Nanga Pinoh, Pinoh Selatan, Pinoh Utara, Sayan, Sokan, Tanah Pinoh Barat, Menukung, Belimbing dan Belimbimg Hulu. Lomba-lomba tersebut selalu dilaksanakan sebagai agenda yang rutin setiap tahun, untuk meningkatkan keterampilan para kader PKK. Karena pencegahan stunting wajib. Baik ditingkat pusat, provinsi hingga ke kecamatan dan desa.
“Dengan memperhatikan keseimbangan kandungan makanan sangatlah penting untuk mencegah stunting, ” katanya.
Endang menyampaikan, lomba mengolah makanan juga sebagai upaya serius PKK Kabupaten Melawi membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan stunting dengan memberdayakan anggota PKK, melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang sejak ibu hamil hingga melahirkan.
Menurutnya pemenuhan gizi yang seimbang sangat dibutuhkan untuk menekan angka stunting. Karenanya di tangan seorang ibu lah, anak tumbuh dengan sehat, cerdas dan berkualitas.
“Kita berharap, dengan adanya perlombaan ini, informasi serta sosialisasi terkait pemenuhan makanan dalam mencegah stunting ke seluruh penjuru bisa sampai, dan mudah-mudahan angka stunting di Melawi bisa menurun,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pokja 2 PKK, Susilowati Katarina mengatakan lomba UP2K dilaksanakan sebagai upaya serius PKK Melawi dalam meningkatkan keterampilan kader PKK. Kegiatan ini diramaikan peserta dari 7 Kecamatan yakni Belimbing Hulu, Pinoh Utara, Sayan, Pinoh Selatan, Belimbing, Menukung, dan Nanga Pinoh
“Kegiatan ini diharapkan menambah pendapatan keluarga, meningkatkan potensi kader Pokja 2 TP-PKK di tingkat kecamatan dan desa, dalam membuat olahan makanan yang tahan lama yang bersumber dari bahan baku yang ada di daerahnya masing-masing, ” katanya.
Susilowati berharap dengan adanya kemampuan mengolah makanan, kedepan bisa menambah meningkatkan pendapatan keluarga dan menjadi makanan khas Melawi.
