MELAWI-Kementerian Agama Kabupaten Melawi bekerjasama dengan Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Melawi mengadakan Bimbingan Berkah Membangun Relasi Harmonis (Pusaka Sakinah) angkatan ke 2 di alua Kementerian Agama pada Minggu (27/3).
Kegiatan dibuka langsung oleh kepala kementerian Agama Kabupaten Melawi. H Subakir, S.Ag, M.Si, diikuti oleh 30 pasangan suami istri. Mereka merupakan para penyuluh agama islam yang bertugas di berbagai wilayah ke camatan Nanga Pinoh.
Dalam sambutannya, kepala kementerian Agama Kabupaten Melawi, H. Subakir mengungkapkan, kegiatan yang diadakan ini bukan untuk menggurui para peserta yang sebagian besar penyuluh agama di masyarakat. Kegiatan ini semata-mata untuk sharing dan berbagi pengalaman.
“Jadi yang memberikan materi ini istilahnya bukan pemateri namun pendampingan, karena ini memang program baru kementerian agama, jadi yang hadir di sini bukan keluarga yang bermasalah, sama sekali tidak, justru yang datang kemari ini adalah keluarga sakinah, namun demikian keluarga sakinah juga perlu terus dipupuk dan dibina,” kata Subakir.
Dia menjelaskan, perspektif sakinah tersebut tidaklah sama, ada Sa’idun fid dunya wal sa’idun fil akhirah. Muara pertama yakni bahagia di dunia dan bahagia pula di akhirat. Ini yang setiap muslim inginkan, yang didamba-dambakan.
Selanjutnya adalah, Sa’idun fid dunya wal saqiyyun fil akhirah. Muara kedua yakni bahagia di dunia tetapi sengsara di akhirat. “Orang seperti ini biasanya orang-orang yang terlena akan gemerlapnya dunia, sehingga ia lupa akan akhiratnya. Padahal kebahagiaan dunia hanya setetes dari luasnya samudera yakni akhirat” jelasnya.
Yang ketiga kata Subakir, Saqiyyun fid dunya wal sa’idun fil akhirah. Muara ketiga yakni sengsara di dunia tapi berbahagia di akhirat. Orang-orang seperti ini biasanya orang yang senantiasa bersabar akan keadaan dunia, dan senantiasa beribadah kepada Allah SWT.
Dan yang keempat adalah Saqiyyun fid dunya wal saqqiyun fil akhirah. Muara terakhir sudah jelas, yakni sengsara di dunia, sengsara pula di akhirat. Orang-orang seperti ini adalah sebodoh-bodohnya manusia. “Biasanya orang-orang seperti ini mengetahui apa arti kebahagiaan hanya saja ia tidak mau mengusahakannya.” Jelasnya.
Adapun pemateri dalam kegiatan tersebut adalah, ustaz Sukarno S.Hi, sebagai penyuluh fungsional, dan H. Darwisno, sebagai kepala KUA kecamatan Nanga Pinoh. Kendati kegiatan berjalan singkat namun antusias para peserta sangat luar biasa. (**)