MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH-Bupati Melawi H. Dadi Sunarya Usfa Yursa didampingi Wakil Bupati Melawi Drs. Kluisen dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Melawi meninjau pasar rakyat di Jl Juang Km 1, Nanga Pinoh pada Kamis (8/7).
Pasar Rakyat yang menelan biaya kurang lebih Rp 6 miliar tersebut mangkrak setelah dibangun tahun 2018 silam. Pasar ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Perdagangan RI.
“Sidak hari ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pasar rakyat Nanga Pinoh ini, kami berharap azas manfaatnya bisa digunakan untuk masyarakat atau akan dialih fungsikan untuk penggunaan lainnya,” kata H. Dadi Sunarya.
Dadi mengatakan, untuk langkah selanjutnya Pemkab akan membahas lebih jauh, mengingat sampai saat ini hibah masih dalam proses, sementara kegunaan awalnya memang untuk pasar rakyat. “Kita akan bahas terlebih dahulu di internal Pemkab,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Melawi, Drs. Kluisen mengatakan, pasar yang dibangun tersebut merupakan pasar basah. Saat pertama kali dibangun, para pedagang pernah mencobanya untuk berjualan, sayangnya tidak laku sehingga pasar tersebut mangkrak.
“Maka dari itu kami bersama pak bupati meninjau pasar ini, kira-kira cocoknya untuk apa, mudah-mudahan kedepan bangunan ini bisa dipergunakan untuk apa,” katanya.
Kluisen sendiri pernah mengkritisi bangunan tersebut saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Melawi. Sebelum dibangun dirinya juga sudah memperkirakan bangunan tersebut akan bermasalah.
“Sebab kalau melihat letaknya saja sudah tidak memungkinkan, jarak pasar dengan jalan juga terlalu dekat. Kemudian saya juga menanyakan ke Dinas Satu Pintu sampai saat ini belum keluar izinnya, nah kedepan mudah-mudahan bisa dimanfaatkan, kalaupun tidak bisa dimanfaatkan untuk pasar basah bagaimana kalau dijadikan sebagai Balai Latihan,” katanya.