MELAWINEWS.COM, MELAWI – Anggota DPR RI Dapil Kalbar 2, Yessy Melania hadir langsung dalam panen perdana Kolam Bioflok yang di kelola Sekolah Luar Biasa (SLB) Bhakti Luhur, Jumat (19/2).
Ia pun mengapresiasi keberhasilan program bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Melawi ini.
“Program ini diberikan pada masyarakat Indonesia dengan tujuan untuk membantu perekonomian masyarakat ditengah pandemi saat ini. Kami nilai program ini sangat bagus dan berjalan baik di Melawi,” ujarnya.
Anggota Komisi IV ini mengatakan, berhasilnya pengelolaan kolam bioflok juga menjadi bentuk sinergisitas antara KKP dan Dinas Pertanian dan Perikanan Melawi. Apalagi budidaya dibantu oleh penyuluh sehingga programnya berjalan dengan baik.
“Kita juga sudah kembali menabur bibit lele untuk tahap kedua. Hasil panen sudah bisa dilempar ke masyarakat dan membantu dari sisi ekonomi,” katanya.
Terkait pengembangan kolam bioflok lebih luas di Melawi, Yessy mengatakan peluang itu masih sangat besar. Yang terpenting ada komunikasi yang baik antara Pemda dan pemerintah pusat. Ia mengatakan, sudah ada beberapa calon kelompok penerima yang telah mengusulkan program kolam bioflok melalui dirinya.
“Untuk Melawi saya berharap, bila masih ada celah komunikasi untuk tetap mengajukan lewat saya dan kami masih membuka dua kelompok lagi,” katanya.
Terkait pasar, Yessy menilai jualan utama tentu produk lele hasil budidaya. Khusus di Yayasan Bhakti Luhur, ia menerima laporan sudah ada beberapa calon pembeli. Artinya market pasar ini sudah ada.
“Hanya memang perlu dipikirkan olahan produk lele kedepan, karena ditakutkan kedepan stok lele berlimpah. Kita bisa buat produk olahan lain seperti abon lele maupun nugget. Kita juga akan melakukan pelatihan mencakup produk lele agar diterima di pasar,” ujarnya.
Kepala SLB Bhakti Luhur Lidwina Rosmawaty Rumahorbo ALMA mengungkapkan panen lele baru digelar perdana Jumat (19/2) ini. Pembeli bahkan langsung berdatangan ke lokasi sekolah.
“Kami akan berkelanjutan kedepannya. Termasuk terkait pakan ikan ini kami lakukan penelitian khusus. Selain menggunakan pelet, kami juga menggunakan pakan tradisional,” paparnya.
Suster Lidwina melanjutkan, penggunaan pakan tradisional untuk lele yang dipelihara dalam kolam renang karena mengingat konsumsi bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang ada SLB harus melihat komposisi nabati dan proteinnya.
“Penelitian makanan yang kami buat sendiri terbukti sangat menyehatkan lele dan tidak mudah sakit. Artinya bukan hanya peningkatan gizi bagi anak anak SLB tapi juga hidroterapi bagi anak-anak disini,” katanya.