MELAWINEWS.COM, MELAWI – Hari ini, Rabu (22/12/20), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala desa (Pilkades) Serentak di 111 desa di wilayah 11 kecamatan.
Informasi yang berkembang, pelaksanaan Pilkades ini pun diwarnai aksi bagi-bagi “sedekah politik”, diantaranya bagi-bagi uang dari sejumlah oknum calon kepala desa (Kades) yang tengah bertarung merebut suara.
Berbagai cara dilakukan para kandidat calon Kades itu agar terpilih sebagai pemenang.
Sungguh ironis memang, ketika saat ini pintu pesta demokrasi dibuka lebar-lebar, justru demokrasi lokal di desa juga ikut terkotori dengan adanya politik uang.
Menurut informasi yang berkembang di masyarakat hingga kini, sejumlah tim sukses masing-masing kandidat calon Kades, telah memberikan bentuk uang secara senyap ke setiap warga untuk menarik simpati.
Strategi ini bertujuan, si calon Kades berharap, warga yang telah masuk sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu mau mencoblosnya saat Pilkades berlangsung.
Berdasarkan imformasi yang disampaikan sejumlah warga ke media ini, sehari sebelum dilaksanakan Pilkades hingga dini hari ini dengan istilah “serangan fajar”, praktik bagi-bagi uang terlaksana dengan baik, utamanya di beberapa desa yang melaksanakan Pilkades di daerah pemilihan (Dapil) 3 Kabupaten Melawi, meliputi Kecamatan Sayan, Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat dan Sokan.
Tak main-main jumlah nominal uang yang dibagikan oleh setiap tim sukses oknum calon Kades kepada warga, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per orang.
Fantastisnya lagi, ada warga yang yang tidak mau disebut identitiasnya dari salah satu desa wilayah Kecamatan Tanah Pinoh, yang mengaku jika malam tadi telah menerima dua amplop dari tim sukses salah seorang oknum calon Kades sebesar Rp 1.000.000 per amplop.
Selain di Kecamatan Tanah Pinoh, informasinya, kejadian serupa juga terjadi di Kecamatan Sayan.