MELAWINEWS.COM,MELAWI – SMAN 1 Belimbing akhirnya memulai perdana penerapan pembelajaran tatap muka setelah hampir enam bulan siswa terpaksa belajar dari rumah akibat wabah Covid-19. Siswa yang masuk pun baru dikhususnya untuk kelas XII.
Kepala SMAN 1 Belimbing, Nia Daniati, mengatakan sekolahnya mulai menerapkan tatap muka pada Senin (21/9).
“Siswa yang masuk kelas hanya siswa kelas XII. Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KalBar, No. 421/4390/DIKBUD.C. Tanggal 31 Agustus 2020, Tentang sistem pembelajaran secara tatap muka bagi siswa kls XII thn pelajaran 2020/2021,” terangnya.
Nia memaparkan penerapan pembelajaran tatap muka dilakukan setelah melalui sejumlah tahapan. Mulai dengan mensosialisasikan pada wali murid kelas XII serta berkoordinasi dengan pemangku kebijakn di Kecamatan Belimbing, sepeti Camat, Danramil, Polsek, Kepala Puskesmas dan komite sekolah.
“Dalam pertemuan dengan wali murid sekaligus menentukan perbuatan setuju atau tidak untuk pembelajaran tatap muka. Setelah terkumpul ada 83 persen wali murid yang menyetujui diadakan tatap muka, dari wali murid yg hadir,” paparnya.
Nia mengungkapkan, saat sosialisasi tatap muka, turut dihadiri pengawas sekolah tingkat SMA di Melawi. Setelah persetujuan ortu tersebut, maka baru kemudian sekolah membuat permohonan ke Disdikbud Provinsi Kalbar untuk mendapatkan persetujuan digelarnya pembelajaran tatap muka.
“Alhamdulillah, hari ini digelar kembali tatap muka. Dan antusias siswa juga tinggi untuk hadir langsung ke sekolah. Kurang lebih 90 persen siswa kelas XII datang. Beberapa yang belum hadir, kebetulan kemarin terdampak banjir,” terangnya.
Nia memastikan pembelajaran tatap muka berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Sebelumnya sekolah sudah menyiapkan sarana protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan di tiga titik pintu masuk, dimana setiap titik dilengkapi dengan 10 kran air. Di dalam kelas, lanjut Nia juga telah dilengkapi dengan media cuci tangan khusus siswa dilengkapi sabun dan desinfektan, serta dilakukan penyemprotan sebelum dan sesudah para siswa tersebut masuk kelas. Dan pastinya siswa dan guru menggunakan masker.
“Tiap-tiap kelas dibagi menjadi dua shif. Sehingga masing-masing rombongan belajar menjadi sekitar 15 siswa saja. Sebelum masuk siswa wajib cuci tangan dan diukur suhu badannya oleh guru piket,” katanya.
Tim puskemas, bersama Polsek dan Koramil kata Nia, juga turut membantu memantau pembelajaran tatap muka. Sementara bagi siswa yang suhu tubuhnya berada di atas normal atau dalam kondisi demam tidak dianjurkan masuk sekolah.
“Pelaksanaan tatap muka saat ini memang baru untuk siswa kelas XII. Untuk siswa kelas XI dan X masih menunggu instruksi dari Disdikbud. Sementara ini kelas tersebut tetap menerapkan PJJ dengan metode daring,” jelasnya.