MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Penyebaran virus corona (Covid-19) di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, sepertinya tak bisa dibendung. Bahkan penularannya kian masif.
Kini giliran sekolah jadi sasaran. Tak tanggung-tanggung, delapan guru dinyatakan terjangkit Covid-19.
Dengan adanya penemuan terkonfirmasi positif Covid-19 dalam lingkungan sekolah, maka Kabupaten Melawi menemukan penularan klaster baru.
Diketahui, sebanyak delapan guru di Kabupaten Melawi, dinyatakan positif covid-19 setelah dilakukan test swab dari ratusan guru, tata usaha, staf dan pendukung aktivitas sekolah lainnya yang berasal dari lingkungan SMP dan SMA Negeri maupun Swasta khususnya di Kota Nanga Pinoh baru-baru ini.
Ada dua sekolah yang menjadi pusat pengambilan test swab gratis yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi yakni di lingkungan SMPN 1 Nanga Pinoh dan SMAN 1 Nanga Pinoh.
Hal ini diungkapkan Juru Bicara Penanganan Percepatan Covid-19 Melawi, yang juga Kepala Dinkes Melawi, dr. Ahmad Jawahir, di Kantor Bupati Melawi, Kamis (13/8/2020).
Menurut Jawahir, ada sekitar 600 orang yang terdiri dari guru, tata usaha, staf dan pendukung aktivitas sekolah lainnya yang di test swab di lingkungan dua sekolah tersebut.
Ia menjelaskan, dari sekitar 600 orang yang di uji swab di Laboratorium Untan Pontinak itu, belum semuanya diketahui hasil swabnya.
“Hingga hari ini baru delapan yang terkonfirmasi Covid-19. Mudah-mudahan hasil berikutnya semuanya negatif,” ujarnya.
Ia menyebut, dari delapan terpapar Covid-19 itu merupakan pasien PCR 023 (laki-Laki) asal SMAN 1 Nanga Pinoh. PCR 024 (laki laki) asal SMAN 1 Nanga Pinoh. PCR 025 (perempuan) asal SMPN 1 Nanga Pinoh dan PCR 026 (perempuan) asal SMPN 1 Nanga Pinoh.
Sedangkan PCR 027 (perempuan) asal SMPN 1 Nanga Pinoh dan PCR 028 (perempuan) asal SMA Santa Maria. Kemudian PCR 029 (laki laki) asal SMPN 1 Nanga Pinoh dan untuk PCR 030 (perempuan) asal SMPN 1 Nanga Pinoh.
Dikatakan, mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 ini memiliki riwayat perjalanan keluar daerah yakni dari Pontianak dan Kalteng. Ahmad juga menuturkan, delapan orang ini rencana akan di isolasi khusus di Posko Kenual.
Ia mengajak warga, agar tetap lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19.
Penyebaran Covid-19, lanjutnya, belum berakhir di Bumi Uranium ini. “Makanya, protokol kesehatan Covid-19, merupakan kewajiban yang tidak boleh dilanggar,” pesannya.