MELAWINEWS.COM, Melawi – Dinas Pertanian dan Perikanan melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi hewan tersebut benar-benar sehat dan memenuhi syarat.
Kabid Peternakan Distankan Melawi, Teti Sutiarsih ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan pihaknya melakukan pemantauan dan pengawasan dengan melakukan pemeriksaan hewan kurban.
“Pemeriksaan hewan kurban sebenarnya dilakukan dengan dua tahap yakni pemeriksaan antemortem serta posmortem. Antemortem dilakukan sebelum dilakukan kurban dan posmortem dilakukan setelah kurban,” jelasnya.
Dilanjutkan Teti, pemeriksaan antemortem dilakukan dengan sejumlah tahap yakni pemeriksaan sesuai syariat Islam, kemudian pemeriksaan teknis serta pemeriksaan administrasi.
“Misalnya syarat cukup umur, dinyatakan sehat, kulit bersih, mata jernih dan lain. Kalau posmortem untuk mengecek kelayakan daging kurban apakah layak dikonsumsi atau tidak,” paparnya.
Distankan, kata Teti hanya melakukan pemeriksaan secara antemortem saja karena kendala anggaran maupun sumber daya manusia. Pelayanan kesehatan hewan juga hanya mengikuti kemampuan SDM serta jangkauannya terbatas.
“Untuk pemeriksaan posmortem belum bisa kita lakukan, karena untuk pemeriksaan posmortem harus mengirim sampel daging. Untuk itu kita belum ada alatnya,” katanya.
Teti Sutiarsih menerangkan, sejauh ini sudah beberapa pemeriksaan beberapa titik yakni di masjid Ibnu Taimiyah, Pesantren, hingga desa Kenual serta Kelakik. Disejumlah titik ini ada ditemukan parasit maupun jamur pada sapi kurban.
“Kalau masih penyakit kulit masih bisa dilakukan pengobatan. Karena itu, kita melakukan pemeriksaan dua minggu sebelum kurban. Sehingga ada waktu panitia melakukan pengobatan bila ditemukan hewan yang sakit,” katanya.
Terpisah, Ketua Panitia Kurban Masjid Ibnu Taimiyyah Nanga Pinoh, Najib mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya pemeriksaan Kesehatan hewan qurban dari dinas pertanian dan peternakan Kabupaten Melawi.
“Dengan adanya pemeriksaan hewan qurban ini kita bisa mengetahui kelayakan hewan yang akan diqurbankan nanti, sehingga saat ada masalah terhadap hewan kurban kita bisa mencari ganti hewan yang lebih baik,” kata Najib.
Najib mengatakan, di Masjid Ibnu Taimiyyah sendiri, ada lima ekor sapi dan empat ekor kambing. Dimana empat ekor sapi merupakan arisan kelompok dan satu ekor sapi sumbangan dari jamaah. Dari hasil pemeriksaan Kesehatan yang dilakukan oleh tim semuanya layak.