Dampak Corona Ekonomi Lesu, IRT Minta Solusi Pemerintah

oleh -21 views
Sekcam, Pj Kades Desa Baru, Babinsa saat dialog dengan ibu-ibu rumah tangga

MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH-Sejumlah ibu rumah tangga mendatangi kantor desa Baru pada Senin (30/1) pagi, kedatangan mereka untuk meminta solusi kepada pemerintah setempat, terutama menyangkut masalah ekonomi.

Ana salah satu perwakilan ibu rumah tangga mengatakan, sudah beberapa hari ini suaminya yang bekerja sebagai penjual makanan keliling merasa terpukul sekali, pasalnya ada beberapa desa yang sudah memberlakukan lockdown local.

“Suami saya setiap hari jualan ke desa tersebut tiba-tiba beberapa hari ini tidak boleh, kemudian mau jualan ke tempat lain juga tidak bisa. Kalau begini terus kita nanti ini bisa mati kelaparan bukan mati karena virus corona,” kata Ana kesal.

Ana mengatakan, dirinya dan warga lainnya tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah, sebab dia menyadari anggaran yang dimiliki pemerintah terbatas, akan tetapi dia berharap setidaknya ada solusi lain supaya masyarakat bisa tetap bekerja dan mencari makan.

“Ini tidak bicara untuk saya sendiri namun mewakili masyarakat lain, khususnya yang berjualanan ataupun yang lainnya, apa solusi yang diberikan pemerintah dalam kondisi seperti ini, jangan sampai salah kebijakan justru kami nanti mati kelaparan bukan mati karena virus,” jelasnya.

Sekcam Nanga Pinoh Halma Trisno meminta kepada warga untuk membuat surat pernyataan ke desa, nanti desa akan menyampaikannya ke pemerintah kecamatan dan kecamatan akan langsung menyampaikannya ke pemerintah kabupaten.

“Silakan nanti ibu-ibu buat surat pernyataan dan tanda-tangan, nanti kami akan sampaikan kepada pemerintah, karena memang kamipun tidak bisa mengambil kebijakan, kami hanya berusaha membantu menyampaikannya saja,” katanya

Hal yang sama juga disampaikan oleh Pj Kades Baru Dini Marini, kata dia kalau mengharapkan bantuan dari desa memang sangat berat karena anggaran terbatas. Namun kata Dini selain itu tentu masyarakat juga harus sama-sama memikirkan solusi lain seperti mencari alternativ jualan di tempat lain.

“Namanya rezeki kita tidak tahu, yang penting kita usaha dulu,” ujarnya. ()