MELAWINEWS.COM, Melawi – Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Melawi bersama komunitas belajar sekolah menghelat Temu Pendidik Nusantara (TPN) X di SDN 03 Nanga Pinoh, Sabtu(26/8). Dalam even ini dihadirkan berbagai kegiatan seperti Cerdas Cermat Guru, Uji Publik Modul P5 hingga Kelas Kemerdekaan yang menjadi ajang berbagi bagi sesama guru juga siswa.
Ketua KGBN Melawi, M Firman menyampaikan TPN X mengangkat tema tumbuh berkelanjutan. Tema ini harapnya anak-anak kita bisa diberdayakan dengan kompleks di ruang kelas.
“Dalam kegiatan ini, kita tidak hanya mendengar guru bercerita,tapi juga anak anak akan bercerita dari SD 1 Pemuar, SMP 10 Nanga Pinoh dan SMP 1 Nanga Pinoh,” katanya.
Firman mengungkapkan, selain kegiatan saling berbagi, juga dilakukan uji publik dua modul terkait kawasan konservasi yakni sawit berkelanjutan, kawasan penting serta modul yang mengangkat kearifan lokal yakni modul Berontang dan modul Dadar Ayak.
“Harapannya modul ini jadi modul yang akan digunakan oleh sekolah di Melawi,” lanjutnya.
Firman menambahkan, TPN X juga menghadirkan Cerdas Cermat Guru yang berhubungan dengan kompetensi guru. Hanya ada mispersepsi guru terkait CCG yang menyangka cerdas cermat seperti perlombaan dengan memencet bel atau saling bersaing.
“Ini bukan lomba, ada 47 regu yang ikut uji kompetensi seperti try out. formatnya santai, diikuti 3-6 orang. Dari iniMelawi akan mendapatkan level kompetensi guru sebagai laporan ke dinas pendidikan. Dan ada rekomendasi pelatihan yang cocok untuk individual gurunya. Sehingga sangat beruntung yang mengikutinya, ” katanya.
Kepala Disdikbud Melawi, Yusseno mengapresiasi kegiatan TPN X. Ia turut mengusulkan karena konteksnya nusantara bisa diwacanakan untuk membuat kegiatan dengan kolaborasi bersama dengan guru dari daerah lain.
“Misalnya kegiatan seperti ini, diundang kawan kawan guru dari Sintang. Ini program yang baik dan sangat bermanfaat. Disini kita bisa saling berbagi dengan guru di Melawi, ” katanya.
Yusseno juga memuji banyaknya komunitas belajar di Melawi. Disdikbud pun siap memberikan dukungan. Apapun program dan kegiatan dan komunitas apa yang perlu dukungan.
“Kedepan kegiatan seperti ini dimasukkan dalam program kita dalam disdik. Program ini harus kita support. Karena nantinya guru dan siswa akan dimerdekakan. Seperti ini hari ini ga cuma gurunya yang MC, tapi juga siswa jadi MC. Artinya apa yang kita buat sudah bisa dilakukan mereka. Kita hanya memfasilitasi saja.
Disampaikan Yusseno, pendidikan sekarang berfokus ke siswa. TPN yang sudah dilaksanakan sejak 2014 mempertemukan guru pengawas dan ekosistem lainnya.
“Ini harus berdampak pada siswa. Dan harus berbagi sesama guru. Kalau berbagi maka pendidikan di Melawi akan maju. Pemerintah punya harapan besar pada KGBN yang menjadi pelopor komunitas di Melawi, ” katanya