MELAWINEWS.COM, MELAWI – Pemukiman warga disejumlah desa yang tersebar di empat kecamatan terendam banjir, Senin (20/3), setelah hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Melawi sejak Senin (20/3) dini hari.
Dari informasi yang tersebar di sejumlah media sosial, banjir melanda wilayah Kecamatan Belimbing, tepatnya di Desa Nusa Kenyikap. Ketinggian air lebih dari 1,5 meter merendam pemukiman dan dua sekolah yakni SD dan SMP di Dusun Nusa Kenyikap, Desa Nusa Kenyikap.
Laporan Polsek Belimbing menyebutkan banjir di Desa Nusa Kenyikap terjadi karena meluapnya air Sungai Menunuk.
Selain di Belimbing, Kecamatan Belimbing Hulu juga terdampak banjir. Diantaranya terjadi di Desa Junjung Permai. Banjir sempat menyebabkan warga panik karena genangan air muncul saat sebagian warga masih terlelap tidur.
Di Kecamatan Pinoh Selatan, setidaknya ada dua desa yang terendam banjir. Diantaranya Desa Manggala. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Salah satu rumah warga yang terendam adalah rumah Ketua Bawaslu Melawi, Johani. Dihubungi melalui WA. Johani menerangkan air mulai naik sekitar pukul 06.00 WIB.
“Setengah jam air sudah mencapai kurang lebih 30 cm. Kemudian siang air mencapai kurang lebih pinggang orang dewasa. Banjir akibat luapan Sungai Mangat ini menyebabkan puluhan rumah terendam,” paparnya.
Selain Manggala, Desa Bina Jaya yang berada di kecamatan yang sama juga terendam banjir. Puluhan hingga ratusan rumah juga terendam. Bahkan tak sedikit perkakas rumah tangga hingga perangkat elektronik rumah warga yang menjadi korban.
“Kami mohon tanggap darurat dari instansi terkait, seperti BPBD dan Dinsos atas musibah banjir yang merendam hampir seluruh perumah warga desa Bina Jaya,” kata Andi, mantan Kades Bina Jaya ini.
Sementara itu, di Kecamatan Sayan, banjir dilaporkan melanda empat desa. Kapolsek Sayan, Ipda Yunus mengungkapkan dari pengecekan yang dilakukan dari pukul 10.00 wib sampai dengan pukul 15.00 WIB, banjir merendam Desa Bora, Desa Nanga Kasai, Desa Mekar Pelita dan Desa Meta Bersatu.
“Sejumlah rumah dan fasilitas umum terendam banjir akibat debet air Sungai Boli meningkat. Hingga berita ini dirilis pukul 17.00 wib air masih mengenangi rumah warga yang berada di dataran rendah dan ditepian sungai,” terangnya.
Menurutnya, Potensi debit air akan mengalami kenaikan apa bila turun hujan pada petang mau pun malam hari di perhuluan sungai Boli. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.
“Kepada masyarkat kami mengimbau agar selalu waspada dan pastikan keselamatan diri dan keluarga. Terus berkomunikasi dengan pihak desa mau pun Bhabinkamtibmas guna mengantisipasi dampak banjir lebih luas,” katanya.
Sementara itu, hujan deras pada Senin dini hari menyebabkan tanah longsor di sejumlah titik. Kejadian longsor terjadi di wilayah Desa Mandau Baru Kecamatan Pinoh Selatan. Walau tidak ada korban jiwa, namun ada kendaraan roda dua yang terdampak material longsor.
Longsor juga menutupi jalan propinsi yang ada di Dusun Tanjung Kenaya Desa Batu Begigi Kecamatan Tanah Pinoh. Material tanah dan batang yang pohon cukup besar membuat akses jalan terganggu.
Kapolsek Kota Baru Ipda Yoga Septian, mengatakan longsor yang terjadi pada senin subuh,senin (20/3)
“Kami mendapatkan laporan dari masyarakat terjadinya longsor pada senin subuh,” ujarnya.
Setelah menerima informasi, Polsek Kota Baru bersama Forkopimcam dan Pemdes Batu Begigi melakukan pembersihan lokasi tanah longsor dengan menggunakan chainsaw dan peralatan lainnya.
Ipda Yoga menambahkan saat ini ruas jalan sudah dapat dilalui masyarakat baik roda 2,roda 4 maupun roda 6 namun tetap mengutamakan kehati hatian dan mengutamakan keselamatan dalam berkendaraan.