Perang Mercon Dilarang, Lomba Dragon Boat dan Sampan Hias Jadi Pengganti

oleh -196 views
Rakor lintas sektoral yang membahas kesiapan dalam pengamanan Idul Fitri. Slaah satunya terkait larangan perang mercon di jembatan Sungai Pinoh

MELAWINEWS.COM, Melawi – Perang mercon yang bertahun-tahun jadi kebiasaan di hari pertama lebaran resmi dilarang. Sejumlah pihak bersama Forkopimda Melawi bersepakat untuk melarang kegiatan ini. Hal ini pun ditegaskan kembali dalam rapat koordinasi lintas sektoral (rakor linsek) menjelang Idulfitri 1443 hijriah yang diikuti oleh Forkopimda Melawi serta para Tokoh Masyarakat dan Perwakilan Ormas di aula Tri Brata Polres Melawi, Jumat (22/4/2022).

Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yusra yang memimpin rakor mengatakan Melawi sudah diingatkan oleh Gubernur dan Kapolda Kalbar tentang kegiatan perang kembang api itu.

“Jadi, saya tegaskan tidak ada lagi perang petasan atau kembang api di jembatan. Saya mendukung apabila dilakukan langkah-langkah tegas oleh Bapak Kapolres dan jajarannya apabila masih ada yang mau melakukannya,” tegasnya.

Ia pun meminta Satpol PP dan Dishub Melawi untuk menyiapkan personelnya guna melakukan pengamanan di sekitaran jembatan Nanga Pinoh saat lebaran nanti.

Hal senada juga disampaikan Kapolres Melawi, AKBP Sigit Eliyanto Nurhajanto. Ia mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mencegah kegiatan itu dilakukan kembali tahun ini.

“Kita sudah dekati tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama untuk menyampaikan kepada warga agar tak ada lagi kegiatan itu karena lebih banyak hal negatifnya, seperti mengganggu ketertiban lalu lintas di sekitar jembatan,” terangnya.

Sementara itu, Pabung Kodim 1205/Stg Letkol (Arh) Eddy Winarno mengatakan pihaknya siap melaksanakan pengamanan Idulfitri tahun ini, termasuk mencegah kegiatan perang kembang api itu.

“Menjadi fokus kita ini untuk kebiasaan masyarakat (perang kembang api) di hari pertama lebaran agar tak terjadi lagi,” sebutnya.

Penegasan forkopimda Melawi ini pun mendapat tanggapan positif dari para tokoh masyarakat serta perwakilan ormas yang hadir dalam rakor linsek itu.

Tak hanya itu, sejumlah tokoh masyarakat dan ormas akan membantu mengalihkan kegiatan perang kembang api menjadi lomba sampan hias dan dragoon boot.

“Untuk lomba sampan hias, sudah terbentuk panitianya dan lombanya akan dilaksanakan pada hari pertama lebaran sekitar jam 3. Kami harapkan yang hadir hari ini dapat menyampaikan ini kepada keluarga kita agar dapat meramaikan menjadi peserta,” terang Eet Roskayudi, Ketua Panitia Lomba Sampan Hias yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Baru, Nanga Pinoh.

Sementara untuk lomba dragoon boot, Tain selaku Ketua Panitia mengatakan lomba yang akan digelar pihaknya itu juga dilaksanakan pada hari pertama lebaran.

“Dikarenakan jumlah peserta yang mendaftar saat ini sudah 19 tim, maka akan dilaksanakan selama dua hari. Dimulai pada hari pertama lebaran jam 12.30,” jelasnya.

Dirinya pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda dan TNI-Polri yang telah mendukung diselenggarakannya kegiatan lomba dragon boat maupun sampan hias itu.

“Harapannya hal ini dapat mengalihkan kebiasaan kegiatan melakukan perang kembang api dan semoga dapat menjadi agenda wisata tahunan Melawi,” sebutnya.