Bupati Tegaskan Larang Perang Mercon di Jembatan

oleh -468 views
Perang kembang api yang kerap digelar oleh sejumlah kelompok masyarakat di Jembatan Sidomulyo. Aksi ini dilarang tegas oleh Pemkab Melawi

MELAWINEWS.COM, Melawi – Tradisi Perang Mercon atau kembang api kerap digelar di hari pertama Idul Fitri. Namun, karena dinilai menimbulkan sejumlah dampak negatif, Pemkab Melawi menegaskan larangan pesta kembang api ataupun perang mercon yang biasa digelar di Jembatan Sungai Pinoh tersebut.

Hal ini ditegaskan Bupati Melawi, Dadi Sunarya saat memimpin Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam menyambut 1 Syawal 1443H di Convention Hall Kantor Bupati Melawi, Jumat (8/4). Hadir dalam rapat tersebut, Kapolres, Lo KODIM Sintang, Sekda, Kepala Kemenag, Kepala OPD terkait, Camat Nanga Pinoh, Kades di lingkungan Kota Pinoh hingga tokoh masyarakat dan tokoh agama.

“Pesta kembang api saya pastikan dilarang. Utamanya di Jembatan Sidomulyo (Sungai Pinoh),” katanya.

Dadi pun mendorong alternatif kegiatan lain yang dinilai lebih bermanfaat dan tak menimbulkan dampak negatif lainnya. Misalnya dengan menggelar lomba perahu atau bahkan panjat pinang.

“Silahkan nanti Kades di Nanga Pinoh dan sebagian di Pinoh Utara yang terdekat untuk jadi panitia. Silahkan ganti dengan kegiatan apa, saya siap jadi sponsor,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi munculnya aksi kelompok yang tetap menggelar perang mercon, Dadi meminta seluruh kades di dalam Kota Pinoh dan camat untuk mengimbau masing-masing masyarakatnya. Dalam pertemuan inipun turut hadir kades seperti Kades Paal, Tanjung Niaga, Sidomulyo hingga Desa Baru.

“Silahkan dipikirkan bersama kegiatan untuk menggantikan perang kembang api ini,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Bupati meminta PHBI untuk tetap melaksanakannya di Halaman Rujab Bupati Melawi. Dadi juga meminta Masjid  tetap dibuka untuk pelaksanaan shalat idul Fitri.

“Masjid dibuka agar tidak terjadi penumpukan jamaah di satu titik,” katanya.

Pelaksanaan Rakor Linsek oleh Pemkab Melawi dan stakeholder terkait dalam menyambut lebaran 1443H

Kapolres Melawi, AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto menerangkan pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan selama Ramadan seperti pengamanan pasar juadah, pengamanan tarawih, dan operasi pekat juga dilakukan razia di penginapan-penginapan dan THM. Serta rajia pedagang kembang api dan miras.

“Untuk menjelang lebaran, akan digelar Operasi Ketupat dimana kita akan menyiapkan dua pos pengamanan dan satu pos pelayanan,” katanya.

Sigit juga menegaskan, Perang kembang api, sudah dilarang bupati. Sebelumnya, Polres Melawi telah melakukan upaya penggalangan pada masyarakat dan Pemkab, untuk menyikapi tradisi yang kerap berulang setiap lebaran. Pihaknya tak melarang kegiatan masyarakat, hanya memohon agar menyalurkan kegiatan masyarakat yang positif.

“Kita mendorong kegiatan masyarakat yang lebih banyak bermanfaat. Kegiatan tahun lalu menyebabkan korban, salah satunya personel kita. Kemudian setelah kegiatan muncul konflik bernuansa SARA. Sehingga kita harus mengambil langkah agar konflik SARA tak berkembang menjadi bola liar,” ucapnya.

Kepolisian, lanjut Sigit juga mendorong pelaksanaan vaksinasi. Mengingat persyaratan mudik lebaran, salah satunya pemudik harus sudah di vaksinasi kedua dan ketiga.

“Kalau ada rencana untuk mudik, lengkapi dengan vaksinasi. Silahkan datangi puskesmas Puskesmas. Karena target pemerintah pada Juni vaksinasi kedua sudah 100 persen dan booster mencapai 30 persen, ” harapnya.

Ditempat yang sama, Pabung Kodim Sintang Letkol Eddy Winarno turut menegaskan, TNI siap membackup pengamanan idul Fitri. Harapan utamanya tentu tidak ada lagi perang kembang api.

“Soal petasan, kita minta tak ada lagi yang jual petasan. Kalau perlu kita razia ramai ramai. Ditakutkan masih ada, walau sudah dilarang. Kalau memang perlu proses hukum harus dijalankan,” tegasnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat, M Noor Haz berahrap pesta kembang api, dengan pengalaman beberapa waktu lalu. Mudah mudahan tahun ini, tidak kembali terulang.

“Dengan stop perang kembang api, tentu perlu pengganti yang cocok dan tidak menimbulkan hal hal yang tidak kita inginkan. Saya tawarkan tiga alternatif diantaranya, lomba sampan, lomba meriam, atau perlombaan rakyat, macam tarik tambang dan panjat pinang,” sarannya.