Warga Terdampak PPKM Covid-19 Terima Bantuan Beras dari Presiden dan Gubernur

oleh -107 views
Bupati Melawi Dadi Sunarya UY menyerahkan paket beras secara simbolis kepada kepala desa

MELAWINEWS.COM, MELAWI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi menyalurkan bantuan kepada masyarakat di enam desa wilayah Kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara, yang terdampak pandemi Covid-19 di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Penyaluran ditandai dengan penyerahan secara simbolis paket beras kepada Camat Nanga Pinoh dan Camat Pinoh Utara oleh Bupati Melawi Dadi Sunarya UY, kemudian camat menyerahkan secara simbolis kepada Kepala Desa, di halaman Kantor Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kabupaten Melawi, Minggu (5/9/2021).

Kepala BPBD Melawi, Syafarudin mengatakan enam desa di Kecamatan Nanga Pinoh dan Pinoh Utara yang mendapat bantuan beras PPKM yakni untuk Kecamatan Nanga Pinoh bagi warga di Desa Kebebu 123 Kepala Keluarga (KK), Nanga Kayan 351 KK dan Labai Mandiri 75 KK. Sedangkan di Kecamatan Pinoh Utara bagi warga di Desa Tanjung Pauh 197 KK, Melamut Bersatu 234 KK dan Suka Damai 204 KK.

“Informasi yang kita terima, untuk warga terdampak banjir nanti akan ada bantuan beras susulan dari Provinsi Kalbar.
Kita masih menyiapkan data desa terdampak banjir,” ujarnya.

Dikesempatan penyerahan paket beras tersebut, Bupati Melawi Dadi Sunarya UY menjelaskan sekaligus meluruskan bahwa beras yang disalurkan ini bersumber dari Presiden RI dan Gubernur Kalbar. Hanya karena proses yang panjang, beras ini datang tepat disaat Melawi juga terdampak banjir. Jadi, kata Bupati, bantuan ini bukan kepada warga terdampak banjir, melainkan bantuan kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19 di masa PPKM.

“Biar tak ada lagi warga yang kecewa sehingga bisa dijelaskan langsung soal bantuan ini. Beras ini amanah presiden dan gubernur, bukan dari bupati atau wakil bupati,” terang Dadi.

Dadi juga menyampaikan permohonan maaf karena bantuan beras yang terbatas sehingga tak bisa diberikan bagi seluruh desa yang terdampak PPKM. Ia pun mengakui 169 desa yang ada seluruhnya merasakan dampak PPKM dan juga banjir yang saat ini masih melanda beberapa desa.

“Kami tidak anti kritik. Tapi dalam situasi ini mari kita tidak saling menyalahkan. Mari bergandengan tangan,” pesannya.

Ia berharap camat dan kepaka desa bisa memonitor dalam penyaluran beras PPKM agar sampai pada mereka yang benar-benar terdampak.

“Beberapa desa juga sudah mulai menyalurkan bantuan banjir. Desa mana yang sudah menyalurkan bantuan banjir, diharapkan dimonitor. Bantuan dari desa juga sumber dananya dari APBD Melawi,” ucapnya.

Kepala Dinas Sosial, Nahru dalam kegiatan ini menerangkan, bantuan beras rinciannya sebanyak 1 ton dari presiden, dan 5 ton dari gubernur dengan kemasan 5 kilogram per karung.

“Beras bantuan ini dalam rangka dampak PPKM beberapa waktu lalu. Karena perjalanan jauh, beras ini baru sampai. Di Kalbar ada 30 ton, Melawi kebagian 1 ton. Karena dinilai tak memadai ditambah beras cadangan provinsi dari Gubernur 5 ton,” katanya.

Nahru memaparkan, sebenarnya beras diberikan pada seluruh masyarakat terkena dampak PPKM. Hanya kebijakan bupati mengingat terjadi bencana banjir di beberapa tempat. Maka diprioritaskan pada desa yang terdampak PPKM dan juga banjir.

“Kalau nanti diperlukan, kata Gubernur, bisa meminta bantuan lagi,” sambung Nahru.

Rincian bantuan yang diserahkan, papar Nahru yakni kecamatan Nanga Pinoh mendapat 3 ton dan Kecamatan Pinoh Utara sebanyak 3 ton. Penyaluran bantuan disertai dengan pengambilan titik koordinat. Alasan ini yang menyebabkan beras tidak diberikan pada desa yang jauh-jauh karena ditakutkan terkendala sinyal internet.

Ia juga mengatakan setiap tahun, Pemkab Melawi menyiapkan beras cadangan pangan di Bulog sebanyak 100 ton. Hanya beras tersebut hanya bisa digunakan untuk bencana darurat dan disalurkan pada masyarakat yang membutuhkan.