MELAWINEWS.COM, MELAWI – DPRD Kabupaten Melawi menilai salah satu penyebab jalan cepat rusak akibat tidak ada tersedianya saluran air atau drainase.
Seperti jalan provinsi jalur utama di Kota Nanga Pinoh mulai dari arah Jembatan Melawi 1 menuju Kantor DPRD Melawi yang tidak tersedia drainase, menyebabkan jalan tersebut berlubang dan cepat rusak.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Melawi, Antonius Anen, kepada media ini di kompleks gedung DPRD Melawi, Rabu (30/6).
Legislator muda Partai Hanura itu menyebut, tak tersedianya drainase selalu merendam sejumlah titik ruas jalan ketika turun hujan, antara lain dikawasan Masjid Muhammadiyah, area Tugu Perjuangan kompleks Kantor PDAM Tirta Melawi dan di depan rumah jabatan Bupati Melawi serta beberap titik lainnya, sehingga akan mempercepat kerusakan jalan.
“Lantaran air hujan tidak dapat mengalir dengan baik menjadikan sejumlah titik ruas jalan jadi sasaran luberan air, sehingga terjadi genangan di mana-mana, termasuk menggenangi rumah-rumah warga di sisi jalan langganan banjir,” ujar Anen.
Dia berharap kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov. Kalbar) melalui instansi terkait, untuk mencegah banjir terus berulang di ruas jalan protokol ini, drainase harus dibangun.
“Harapannya agar air tetap mengalir meski hujan deras sekalipun sehingga tidak sampai meluber dan merendam badan jalan hingga mempercepat kerusakan jalan lebih banyak. Untuk jangka panjang, perlu ada pembangunan drainase badan jalan provinsi tersebut,” harapnya.
Ditambahkan, dengan adanya pembangunan drainase ini nantinya, maka ruas jalan benar-benar aman dari ancaman genangan air saat hujan deras.
“Kita berharap ke Pemprov. Kalbar tahun 2022 mendatang bisa dibangun drainase ini,” pungkasnya.