MELAWINEWS.COM, MELAWI – Partisipasi masyarakat dalam Pilkades, utamanya dalam Kota Nanga Pinoh terbilang rendah.
Bahkan ada desa yang partisipasi pemilih tak sampai 50 persen. Seperti di Desa Tanjung Tengang, dari 1.961 pemilih terdaftar dalam DPT, hanya 789 orang yang datang ke TPS. Begitu juga di desa Sidomulyo, dari 3.374 pemilih terdaftar, hanya 1.763 pemilih yang menggunakan hak suara.
Sejumlah panitia Pilkades menyebutkan faktor orang yang masih harus bekerja membuat mereka tak mencoblos.
Faktor lain yang turut mempengaruhi partisipasi pemilih yakni soal banyaknya warga yang tidak menerima undangan memilih hingga hari H pemungutan suara. Keluhan ini tak hanya disuarakan masyarakat, tapi juga calon kades.
Kepala DPMD Melawi, Hasanuddin mengatakan pelaksanaan Pilkades sudah tiga kali tertunda. Hal ini ikut mempengaruhi terkait data pemilih.
“Pelaksanaan Pilkades pada 22 Desember ini melanjutkan tahapan tersisa yang belum selesai yakni sosialisasi atau kampanye calon, masa tenang dan pencoblosan,” paparnya.
Sementara pemutahiran data pemilih, atau DPT kata Hasan sudah dilakukan sejak Februari hingga Maret lalu. Sehingga susah untuk merubah atau menambah DPT.
“Wajar kalau ada masyarakat yang mengeluh. Terutama masyarakat yang baru pindah. Kalau sudah lama, pihak dari desa kedepan bisa menyempurnakan data penduduk,” katanya.