MELAWINEWS.COM, SAYAN, Sejumlah warga di Desa Meta Bersatu, Kecamatan Sayan, Melawi, Kalimantan Barat, menyegel kantor desa setempat, Selasa (7/7).
Penyegelan kantor desa itu dilakukan sebagai bentuk protes atas pembagian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) yang dinilai, beberapa warga miskin terdampak Civid-19 tidak mendapat BLT DD di desa tersebut.
Warga yang melakukan penyegelan kantor desa menuding, pembagian BLT DD Tahun Anggaran 2020 bagi warga miskin tersebut tidak tepat sasaran, karena masih ada warga miskin yang seharusnya menerima bantuan justru tidak mendapatkan bantuan tersebut di Dusun Sanggau Mandiri.
Menindaklanjuti peristiwa tersebut, bertempat di kediaman Rinto, selaku Kepala Dusun (Kadus) Sanggau Mandiri, telah dilakukan
pertemuan forkopimcam dengan masyarakat Dusun Sanggau Mandiri untuk menyelesaikan persoalan penyaluran BLT DD itu.
Camat Sayan, Yunus, yang hadir pada pertemuan tersebut, menyampaikan arahan kepada masyarakat khususnya warga Dusun Sanggau Mandiri terkait yang berhak menerima BLT DD harus memenuhi kriteria yang telah di tentukan Pemerintah Pusat.
Menurut Yunus, penyegelan kantor desa tersebut berawal dari keinginan masyarakat Dusun Sanggau Mandiri yang mengusulkan tambahan warga miskin terdampak Covid-19 sebagai penerima BLT DD sebanyak 36 kepala keluarga (KK) mulai dari Tahap I.
Yunus menjelaskan, Pemerintah Desa (Pemdes) Meta Bersatu pun menampung keinginan masyarakat untuk penambahan warga penerima BLT DD sebanyak 20 KK, terdiri dari 19 KK untuk masyarakat Dusun Sanggau Mandiri dan 1 KK untuk masyarakat Dusun Meta Makmur, dikarenakan sisa anggaran BLT DD hanya mencukupi 20 KK sebagai tambahan untuk penyaluran Tahap II.
“Setelah terjadi kesepakatan bersama, kantor desa yang sempat disegel menggunakan papan tersebut kembali dibuka,” kata Yunus.
Rinto, Kadus Sanggau Mandiri, mengatakan, warga pun menerima hasil keputusan tersebut dan menunggu Musdessus Perubahan oleh Pemerintah Desa Meta Bersatu untuk penyaluran BLT DD tersebut.