MELAWINEWS.COM, MELAWI – Mewakili suara masyarakat Kabupaten Melawi, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Ritaudin, mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas komitmen Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, yang terus bergerak melakukan perbaikan infrastruktur ruas jalan provinsi di Kabupaten Melawi.
Pada APBD 2025 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar mengalokasikan anggaran untuk peningkatan ruas jalan Sayan-Kotabaru dan Kotabaru-Sokan dengan nominal mencapai Rp 40,7 Miliar ditambah anggaran program UPJJ Rp 7 Miliar. Saat ini dua proyek jalan tersebut telah memasuki tahap pengerjaan.
Ritaudin mengungkapkan, dengan telah dimulainya proyek peningkatan jalan ini merupakan bentuk komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar dalam memperhatikan infrastruktur utama khususnya di Kabupaten Melawi demi kepentingan masyarakat.
“Keberadaan jalan provinsi ini merupakan akses penting bagi mobilitas masyarakat, sehingga memerlukan perhatian khusus dari Pemprov,” ujar Ritaudin, di sela mendampingi Gubernur Kalbar, Ria Norsan dan Wakil Bupati Melawi, Malin, saat meninjau peningkatan dua jalan provinsi tersebut, Selasa (16/9/2025).
Ritaudin mengakui, peningkatan jalan ini memang belum seluruhnya akan menghitam, masih ada sisa 30 KM yang belum di aspal tahun 2025 ini, dan gubernur tetap berkomitmen kedepan untuk terus melanjutkan pengaspalan sampai Sokan.
“Total panjang ruas jalan provinsi ini mulai dari Simpang Tahlud mencapai 95 KM dan masih ada 30 KM yang belum diaspal. Sisanya direncanakan dilanjutkan pada 2026 bahkan pada 2027 mendatang,” ujar politisi PAN itu.
Sementara itu Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dilokasi peninjauan memaparkan dua ruas ini merupakan status jalan provinsi yang mendapatkan anggaran peningkatan jalan dengan nilai Rp 37 Miliar (Sayan-Kotabaru) dan Rp 10,7 miliar (Kotabaru-Sokan) serta pemeliharaan rutin jalan provinsi wilayah II (termasuk Melawi) dengan total Rp 7 miliar.
“Saya akan membangun dari desa, kecamatan hingga ke kabupaten. Tujuannya untuk meningkatkan IPM, kalau IPM dari desa, kecamatan meningkat, Insya Allah Provinsi juga meningkat. Jadi membangun dari desa,” sambung Ria Norsan.
Norsan menegaskan komitmen Pemprov untuk mendorong pemerataan pembangunan agar tidak hanya terpusat di perkotaan. Khusus Melawi, Norsan mengakui proses peningkatan jalan tidak bisa selesai dalam satu tahun anggaran, namun tentunya harus bertahap dan akan berlanjut pada 2026 mendatang hingga tahun berikutnya.
“Kami ingin memastikan pembangunan menjangkau wilayah pedalaman dan masyarakat di hulu Kalbar bisa merasakan manfaatnya. Kami ingin masyarakat pedalaman tidak tertinggal. Pembangunan ini harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi sekaligus peningkatan kualitas hidup warga,” pungkasnya.
