Jika Ada Buat Kerusuhan di Gawai Dayak, Lasarus Minta Dihukum Adat Seberat-beratnya dan Kritisi Bantuan Pemda Minim

oleh -382 views
Pekan Gawai Dayak ke-XVI Kabupaten Melawi Tahun 2024 dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, di Stadion Raden Temenggung Setya Pahlawan Nanga Pinoh

MELAWINEWS.COM, MELAWI – Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-XVI Kabupaten Melawi Tahun 2024 dibuka secara resmi oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, di Stadion Raden Temenggung Setya Pahlawan Nanga Pinoh, Sabtu (11/5) siang. Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak 16 kali.

Dalam kesempatan di pembukaan PGD tersebut, Lasarus mengungkapkan rasa prihatin hingga mengkritisi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Melawi terkait sangat minimnya anggaran bantuan yang dikucurkan pada perhelatan PGD tersebut yang hanya sebesar Rp 170 juta.

Menurut Lasarus, PGD sudah merupakan agenda tahunan daerah setempat melalui program Dewan Adat Dayak (DAD) tingkat kabupaten, semestinya bantuan anggaran bukan menjadi persoalan, harus disesuaikan dengan kebutuhan yang pantas dan wajar.

Dia berharap, agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat di even PGD tahun-tahun berikutnya bisa lebih memperhatikan dari sisi bantuan anggaran yang lebih pantas dan wajar, disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan PGD yang memang memerlukan dana besar.

Dikesempatan itu Lasarus menegaskan momen PGD bukan sekadar kegiatan seremonial belaka yang dimaknai sekedar hiburan atau pesta pora, namun Gawai Dayak harus menjadi momentum bagi masyarakat adat dayak untuk berbenah diri menjadi orang yang bermartabat dan kuat.

“Tunjukkan bahwa Dayak bermartabat dan hebat. Mari kita nikmati gawai ini dengan suka cita, itulah tujuan dari gawai ini,” ajak Lasarus.

Lasarus juga menegaskan, agar selama pelaksanaan PGD ini hingga acara penutupan pada tanggal 15 Mei mendatang tetap berjalan aman dan terkendali, sehingga gawai ini bisa menarik perhatian dunia luar melalui promosi budaya dan seni.

“Kalau ada yang membuat rusuh di gawai ini harus di hukum adat seberat-beratnya oleh DAD. Saya minta DAD jika ada yang membuat kerusuhan segera di hukum adat seberat-beratnya dan laporkan ke aparat penegak hukum. Kalau merusak gawai ini berarti bukan orang yang beradab dan bermartabat,” tegas Dia.

Kepada pasukan Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) yang juga dikerahkan di PGD ini, Lasarus mengingatkan agar tidak minum-minum alkohol karena bisa berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban akibat tidak terkendali.

“Nanti minumnya satu botol, mabuknya satu dus. Boleh minum tapi jangan minum alkohol,” pesannya.

Lasarus pun berpesan kepada pasukan TBBR untuk menjaga keamanan selama gawai berlangsung. “Jika ada yang aneh-aneh atau kerusuhan laporkan ke aparat penegak hukum,” pesannya.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Melawi yang juga merupakan Ketua DAD Melawi, Kluisen, menjelaskan bahwa Gawai Dayak ini adalah sebagai sebuah kekayaan budaya yang harus dilestarikan dan merupakan budaya yang sudah menjadi turun menurun.

Lebih lanjut Kluisen mengungkapkan Gawai Dayak bukan sekadar perayaan, tetapi juga merupakan momen untuk memperkuat persatuan dan melestarikan budaya.

Menurutnya, di era modern ini, masyarakat Dayak dihadapkan dengan berbagai tantangan dan peluang. Ia pun mengajak agar masyarakat Dayak terus berbenah diri dan meningkatkan kualitas hidup tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dan adat istiadat leluhur.

“Melalui semangat Gawai Dayak ini, orang Dayak harus bersatu, harus maju dan harus mampu sejajar dengan suku bangsa yang lainnya, serta harus berani dan bangga menunjukkan eksistensi budaya adat Dayak agar dikenal dan dihormati orang lain,” pungkasnya.

Ketua DAD Provinsi Kalbar, Cornelius Kimha, yang turut hadir di acara pembukaan PGD tersebut meyakini bahwa pengembangan kebudayaan di Melawi melaju terus.

Dikatakan melalui momen PGD ini berharap akan menciptakan keharmonisan antar Suku Dayak khususnya dan sebagai upaya pelestarian budaya dan seni kepada generasi penerus.

“Pelestarian kebudayaan harus ditingkatkan dari tahun ke tahun salah satunya melalui Gawai Dayak tidak berhenti sampai disini, agar tidak tergerus dengan kemajuan zaman dan teknologi,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia PGD ke-16 Kabupaten Melawi Tahun 2024, Theresia Idayani melaporkan salah satu tujuan dari PGD adalah sebagai ucapan bentuk syukur kepada Tuhan atas limpahan panen padi selama satu tahun dan sebagai pelestarian budaya.

Ia melanjutkan, selain ada hiburan rakyat dan seminar nasional, juga sejumlah agenda yang akan mengisi PGD diantaranya lomba cipta lagu dan gerak Dayak, lomba ijang inau dan lomba menumbuk (nutuk) padi.

Kemudian ada lomba fashion show anak, lomba pangkak gasing, lomba menganyam tikar bermotif, lomba melukis perisai, lomba tari kreasi dayak, lomba menyumpit perorangan putra putri hingga lomba menangkap babi (hiburan).

Tampak hadir pada acara pembukaan PGD tersebut diantaranya Sekda Melawi Paulus, mantan Bupati Melawi Panji beserta isteri, Forkopimda, unsur pimpinan dan anggota DPRD Melawi, pengurus DAD Nasional, pimpinan dan perwakilan Ormas, para Ketua dan pengurus DAD kecamatan, sejumlah undangan dilingkup Pemkab Melawi dan luar daerah. (Sirait)