MELAWINEWS.COM, Melawi – Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga Nanga Pinoh menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) V di Aula Susteran Ursulin Nanga Pinoh, Sabtu (17/9). Konfercab ini menjadi ajang memilih pemimpin serta menetapkan program kerja tiga tahun kedepan.
Pelaksanaan Konfercab dihadiri Bupati Melawi, Dadi Sunarya, Sekda Melawi, Paulus, Anggota DPRD Melawi serta jajaran pengurus WKRI Cabang SPMDKS Nanga Pinoh, ranting dari berbagai stasi. Hadir pula Presidium WKRI DPD Kalbar, penasehat rohani WKRI Nanga Pinoh, Pastor RD Sabinus Amir dan undangan lainnya.
Ketua WKRI Cabang SPMDKS Nanga Pinoh, Vivi Sukiyanti dalam sambutannya menyampaikan Konfercab V sebagai forum musyawarah tertinggi WKRI yang menjadi kegiatan penting serta kesinambungan program dan kaderisasi dari masa ke masa.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pengurus dan anggota WKRI dari cabang hingga ranting atas komitmen pengabdian dan kerjasama selama ini. Terima kasih juga pastor yang banyak melibatkan kami untuk berkarya dalam hidup gereja, termasuk pemda yang memberikan dukungan sehingga dapat sejajar dengan organisasi lainnya, ” ujarnya.
Vivi melanjutkan, tema yang diambil “WKRI Ambil Bagian Berjuang Mewujudkan Indonesia Sejahtera, Bermartabat dan Berkeadilan Sosial dalam Bingkai Kebhinekaan” merupakan tema WKRI saat pelaksanaan konferensi di pusat. WKRI diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan karyanya pada masyarakat, khususnya di Melawi. Tanpa ada jurang pemisah antara suku agama dan ras.
“Kami juga mengakui adanya kekurangan dan kelemahan sehingga berbagai program yang telah direncanakan tak berjalan maksimal. Ini akan menjadi catatan dan evaluasi kami serta pelajaran bagi pengurus berikutnya, ” katanya.
Sementara itu, Penasehat rohani WKRI, RP Sabinus Amir, dalam Konfercab WKRI turut dibahas keberadaan dan peran WKRI baik sebagai Warga Negara Indonesia maupun sebagai penganut Katolik.
“Kita diminta untuk mengampu dan menerima kebhinekaan atau perbedaan diantara kita. Baik suku agama dan adat istiadat bukan halangan menghadirkan kasih Allah pada sesama manusia. Kebhinekaan sejatinya anugerah bukan masalah, ” katanya.
Pastor Amir berharap dan mendoakan, agar WKRI berjalan berdampingan dengan Ormas yang ada serta organisasi wanita yang ada, hadir ditengah masyarakat dan menjalin komunikasi yang intens dengan pemerintah setempat.
“Gerak langkah dan aksi WKRI, tidak hanya berkutat pada gereja dan sekitar altar, tapi juga harus menjangkau masyarakat luas dengan segala persoalan dan permasalahannya, tak hanya soal iman tapi juga masalah sosial lainnya, ” katanya.
Koordinator Presidium WKRI DPD Kalbar, Monika Ory meminta dalam Konfercab WKRI mengutamakan tiga isu strategis yaitu
Pencegahan terhadap intoleransi, radikalisme dan terorisme, pelestarian lingkungan hidup hingga pencegahan korupsi.
“Dari rapat-rapat pleno nanti mita harapkan bisa menghadirkan program kerja tiga tahun kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan dan situasi kondisi di DPC SPMDKS. Dan dapat dilaksanakan dan bermanfaat bagi umat paroki serta masyarakat di wilayah kerja WKRI, serta juga mendukung progam pemerintah daerah, ” katanya.
Bupati Melawi, Dadi Sunarya saat membuka Konfercab V WKRI turut menyampaikan, sebagai organisasi wanita yang telah berusia 98 tahun, telah banyak melakukan karya pelayanan dalam menjalakan roda organisasi guna mencapai visi dan misi yang telah ditentukan. khususnya dalam pembinaan dan pendidikan karakter anak di lingkungan masing-masing, baik dalam keluarga maupun masyarakat.
“Pemkab akan mendukung kiprah WKRI, kedepan juga kita akan bantu melalui bansos. Semoga nanti bisa ditambahkan mungkin lewat dewan yang hadir disini, ” katanya.
Pelaksanaan Konfercab V WKRI dijadwalkan berlangsung dalam satu hari ini. Ada lima kandidat calon ketua WKRI yang akan memimpin hingga tiga tahun kedepan.