MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Setelah vakum selama 8 tahun sejak tahun 2016 lalu, Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, kembali menyelenggarakan Festival Seni dan Budaya Melayu ke-2 tahun 2024 ini.
Festival yang sangat dinantikan oleh masyarakat Melawi ini berlangsung di area Terminal Bus Antar Kota Sidomulyo, Kecamatan Nanga Pinoh. Helat ini akan berlangsung selama tiga hari, dimulai dari tanggal 13 hingga 16 Agustus 2024.
Acara yang diselenggarakan bertujuan untuk memperkuat identitas budaya Melayu ini, dibuka oleh Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa, Selasa (13/8/2024) malam.
Momentum ini juga dirangkai dengan pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) MABM Tingkat Kecamatan Masa Bhakti 2022-2027 oleh Ketua MABM Melawi, Ritaudin.
Selama festival berlangsung, ada dua kategori budaya Melayu yang dilombakan yakni Tangkai Lagu Melayu Putra Putri dan Tangkai Motif Melayu. Selain itu, masih banyak berbagai acara menarik menampilkan kekayaan budaya Melayu akan disajikan untuk menyemarakkan festival tersebut.
Ketua penyelenggara, Nur Husni Atmanegara melaporkan pada festival kali ini hanya ada dua khas budaya Melayu yang dilombakan yakni Tangkai Lagu Melayu Putra Putri dan Tangkai Motif Melayu.
Dia menjelaskan terkait hanya dua kategori yang dilombakan pada festival kali ini di dasari faktor internal dan eksternal,
Kedepan, kata Nur Husni, festival seni dan budaya Melayu ini bisa menjadi event tahunan hingga bisa melaksanakan dengan berbagai lomba khas seni dan budaya Melayu, sebagai bentuk pelestarian.
“Melalui perlombaan ini, selain untuk melestarikan budaya, juga dapat memperkenalkan kembali tradisi ini kepada generasi muda,” ujarnya.
Ketua MABM Melawi, Ritaudin, dalam sambutannya mengungkapkan tujuan festival ini diantaranya untuk mempersatukan puak Melayu khusunya di Melawi dan untuk memberikan perlindungan dan pengembangan hingga melangsungkan pelestarian dan menjaga ketahanan budaya.
Ritaudin menegaskan, Festival ini harus dilestarikan karena mengandung nilai yang sangat tinggi akan warisan seni dan budaya Melayu khususnya di Melawi.
Dia menyampaikan harapannya terhadap kegiatan ini dapat menambah rasa cinta pelestarian seni dan budaya Melayu.
“Karena itu event festival seni dan budaya Melayu yang bermuatan lokal penting dilakukan sebagai sarana edukasi sekaligus cara melestarikan budaya lokal,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Melawi, H. Dadi Sunarya Usfa Yursa dalam sambutannya berharap festival seni dan budaya Melayu ini dapat menjadi agenda tahunan dan menjadi salah satu destinasi budaya di Melawi.
“Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya Melayu kita agar tetap hidup dari generasi ke generasi, sehingga tetap teguh sampai ke anak cucu dan generasi selanjutnya,” ajaknya.
Di Melawi, kata Bupati, baru dua organisasi etnis yang menyelenggarakan event tahunan pelestarian budaya yakni Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) dan Dewan Adat Dayak (DAD).
Dadi menuturkan, bahwa Pemerintah Daerah senantiasa memberikan dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan budaya leluhur, salah satunya melalui festival.
Tampak hadir di acara itu, Sekda Melawi Paulus, Unsur Pimpinan DPRD Melawi, Ketua TP PKK Melawi Raisya Sarbina Dadi, Forkopimda, Kepala OPD lingkup Pemkab Melawi dan sejumlah undangan lainnya.