Tekan Penyebaran DBD, Dinkes Bekerjasama FOPAD dan BSPBK Lakukan Fogging di 23 Sekolah

oleh -162 views
Petugas sedang melakukan fogging atau pengasapan di salah satu sekolah di Nanga Pinoh

MELAWINEWS.COM, MELAWI – Sebagai upaya antisipasi penyakit Demam Berdarah Dengue ((DBD) yang kini kian merebak di wilayah Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Melawi bekerjasama dengan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Forum Pemuda Dayak (FOPAD) dan Badan Sosial Pemadam Bahaya Kebakaran (BSPBK) Bhakti Mulya Nanga Pinoh melakukan kegiatan fogging atau pengasapan ke sekolah-sekolah di wilayah Nanga Pinoh, Selasa (14/11/2023).

Untuk diketahui, berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Kalimantan Barat per tanggal 12 November 2023, bahwa daerah Kabupaten Melawi menempati posisi ke tujuh se-Kalimantan Barat serangan DBD yang mencapai 351 kasus, 3 orang meninggal dunia.

Sekretaris Dinkes Melawi, Ahmad Darmawan, SKp menyampaikan ada 23 sekolah yang menjadi sasaran fogging kali ini yakni MTSN Kenual, Yayasan Sukma, Sinar Kasih, Eklesia, Bhakti Setia, Insan Kamil, SMTK Prawindo, SMK Belian Permai, SDN MIN, TK Global dan Imanuel.

Selain itu fogging juga dilakukan di Yayasan Yossi, Tk Dharma Wanita, SMA Santa Maria, SMA Nusantara, SMA Permata Kasih, SDN 05, SDN 11, SMP / SMK Bikum 1, SMA 1, SMPN 1, SDN 06, SMA PGRI dan SMA Muhammadiyah.

Lebih lanjut dikatakan, selain pihaknya bekerjasama dengan Ormas melakukan fogging, juga pihaknya bekerjasama dengan salah satu partai melakukan fogging di Wilayah Desa Batu Ampar, Kecamatan Belimbing.

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada FOPAD, BSPBK dan partai hingga pihak-pihak lain yang telah membantu pemerintah dalam hal ini Dinkes melakukan fogging sebagai bentuk keseriusan kita dalam memutuskan penyebaran penyakit mematikan tersebut,” ujar Wawan akrab disapa itu, Selasa (14/11/2023).

Mengatasi penyebaran DBD ini agar semakin tidak meluas, lanjut Wawan, diharapkan kerjasama dari seluruh elemen mayarakat termasuk Pemerintah Desa agar bergerak untuk melakukan pencegahan seperti fogging atau bentuk penanggulangan lainnya, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan.

Namun menurutnya, fogging bukan upaya efektif untuk mengatasi DBD. Langkah pencegahan yang paling tepat mengatasi DBD adalah warga harus hidup dengan bersih, dan menjaga lingkungan tetap bersih, hingga memberantas sarang-sarang nyamuk.

Untuk memaksimalkan upaya pencegahan DBD pihaknya kembali mengajak kesadaran masyarakat untuk ikut dalam menjaga kebersihan lingkungan di rumah masing-masing.

“Kembali kami ingatkan bahwa memberantas DBD tidak cukup dengan turunnya petugas kesehatan dan masyarakat hanya dengan melakukan fogging. Akan tetapi, harus ditindaklanjuti dengan menjaga kebersihan lingkungan setelah fogging dilakukan,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika Pemerintah Desa atau masyarakat mendapatkan Abate bisa diambil di Puskesmas dan di Kantor Dinkes Melawi melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).