MELAWINEWS.COM, Melawi – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orda Melawi menggelar diskusi cendikia perdana dengan narasumber Profesor Dr Aunurrahman yang mengangkat tema “Tantangan Dunia Pendidikan Abad 21 dalam meningkatkan kualitas pendidik dan generasi muda di era digital”, Selasa (14/3) di Aula Kemenag Melawi.
Ketua ICMI Melawi, Qamarul Khair menerangkan, diskusi bulanan ini merupakan bagian program kerja ICMI Melawi.
“Ini perdana dilakukan dan berkelanjutan tiap bulan dengan tema yang berbeda dan aktual,” katanya.
Qamarul menyampaikan, kehadiran dewan pakar ICMI Melawi, Profesor Aunnurahman diharapkan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena dari diskusi awal, ICMI ingin fokus pada dunia pendidikan, karena dari pendidikan lah bisa membuka wawasan cakrawala di semua bidang.
“Kita berharap dari diskusi ini pemikiran beliau bisa dimanfaatkan dalam aksi nyata di daerah kita. Dari diskusi nanti bisa diberdayakan secara maksimal, ” katanya.
Sementara itu, Profesor Aunnurahman membuka diskusi dengan sejumlah persoalan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Ia menyampaikan, banyak kebijakan kadang niatnya bagus, hanya strateginya membuat orang kesulitan.
“Padahal, kebijakan yang baik harus bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat seluas luasnya, ” katanya.
Aunurrahman mengatakan proses menuju kebijakan yang baik tahapannya jelas, dalam tahapan ini jangan membuat orang kesulitan dan kebingungan. “Sehingga di level implementatornya kesulitan, ” katanya.
Guru Besar FKIP Untan ini juga menyampaikan tugas kita saat ini menyiapkan anak anak hari ini menjadi pemimpin di masa depan. Kita semua mengambil peran.
“Walau dikata “masa cuma itu” jangan merasa kecil dengan apa yang dilakukan. Anak anak sekarang akan tinggal di dunia yang berbeda,” katanya.
Ditambahkannya, mahasiswa sekarang juga tantangannya jauh lebih berat. Apalagi ada 23 juta pekerjaan akan digantikan oleh mesin dan teknologi. Namun ada puluhan juta pekerjaan baru yang akan , sehingga perlu generasi muda kedepan mempelajari keterampilan hidup sesuai dengan tantangan pekerjaan di masa mendatang. Termasuk menghadapi dampak negatif kemajuan teknologi informasi saat ini, perlu peran orang tua agar anak memiliki karakter positif dengan memperkuat ilmu agama dan membangun kedekatan bersama.
Peserta Diskusi Cendikia ini terdiri dari Dinas Pendidikan, Kemenag, Guru dan Kepala Sekolah, serta Mahasiswa.