MELAWINEWS.COM, Melawi – Jalur darat menuju kabupaten Melawi hingga kini masih lumpuh. Tak ada kendaraan yang bisa masuk akibat banjir yang menggenangi jalan utama Sintang-Pinoh.
Kapolsek Belimbing, AKP Nono Partoyuwono mengungkapkan dari pemantauan ketinggian air pada Rabu (3/11) dari pukul 07.00 hingga 08.30 WIB, ada sembilan titik banjir di sepanjang ruas jalan Sintang-Pinoh khusus kecamatan Belimbing saja. Panjang jalan yang terendam banjir bervariasi dari yang hanya 50 meter hingga 1,5 km.
“Hingga Rabu 3 Oktober 2021, ada sembilan titik banjir di wilayah hukum Polsek Belimbing dengan kedalaman hingga 1,5 meter,” ujarnya.
AKP Nono merincikan, jalur yang terendam dimulai dari desa Labang, Simpang PT Rafi, ketinggian air 30 cm , panjang 50 m dengan arus air deras, Jalan Nanga Pinoh Sintang, desa Pemuar dekat simpang Menunuk dengan ketinggian kurang lebih 1 meter dengan panjang kurang lebih 200 Meter, di dekat jembatan Pemuar dengan ketinggian kurang lebih 10 cm dengan panjang kurang lebih 300 Meter juga arus deras
Kemudian depan Alfamart dan Indomaret Pemuar dengan ketinggian kurang lebih 50 cm , panjang kurang lebih 100 Meter (Arus deras ), kemudian di ruas Pinoh Sintang desa Pemuar, kawasan bukit matok dengan ketinggian kurang lebih 1,2 Meter dengan panjang kurang lebih 600 Meter.
Berikutnya Jln Nanga Pinoh – Sintang desa batu buil, depan RM Fajar ketinggian air 30 cm , panjang 100 meter, di desa batu buil , simpang PT SDK, ketinggian air 30 cm, panjang 150 meter
Kemudian depan kantor desa Batu Buil, ketinggian air 30 cm, panjang 300 meter
Terakhir di Desa Batu Buil dekat batu ledak, ketinggian air 1,5 meter dengan panjang kurang lebih 1,5 km sampai desa batu Nanta.
“Untuk debit dan ketinggian air ada dibeberapa titik mengalami penurunan sampai dengan 30 cm,” katanya.
Pada beberapa titik banjir tersedia sarana penyeberangan menggunakan perahu hingga rakit.