MELAWINEWS.COM, TANAH PINOH BARAT – Jembatan gantung yang putus di Dusun Tanjung Kelampuk, Desa Pelita Jaya telah ditinjau langsung Bupati Melawi, Dadi Sunarya dan BPBD Melawi. Jembatan ini diminta masyarakat setempat agar bisa segera dibangun kembali karena menjadi penghubung utama beberapa desa di Kecamatan Tanah Pinoh Barat.
Kasubid Rehabilitasi BPBD Melawi, Budiman yang ikut mendampingi peninjauan jembatan di Tanjung Kelampuk mengatakan jembatan ini putus akibat sejumlah hal. Mulai dari faktor usia hingga kondisi angin kencang.
“Jadi saat kejadian, yakni pada Selasa (30/3) malam, jembatan yang melintas di atas Sungai Keluas ini putus diterpa angin kencang dan juga kondisi jembatan yang sudah rapuh,” paparnya.
Budiman melanjutkan, peninjauan dilakukan oleh Bupati Melawi, bersama sejumlah anggota DPRD Melawi dan DPRD Provinsi Kalbar pada Minggu (4/4). Dari penyampaian masyarakat setempat, menginginkan agar jembatan gantung ini bisa dibangun kembali dalam waktu dekat karena infrastruktur tersebut menjadi akses utama masyarakat di dua desa yakni Bukit Raya dan Pelita Jaya.
“Setidaknya tiga ribuan warga tergantung dengan adanya jembatan ini. Jembatan gantung ini juga menjadi urat nadi masyarakat. Tak hanya dua desa tapi juga dusun lain seperti Dusun Posin, warganya kerap melintas melalui jembatan ini,” terangnya.
Budi menyebutkan, ada salah satu alternatif agar jembatan ini bisa dibangun pada tahun ini. Salah satunya dengan menggunakan dana tak terduga dalam APBD Melawi karena ini termasuk dalam kondisi darurat.
“Kita juga sudah meminta agar desa membuat laporan kejadian jembatan roboh. Sebagai dasar kita mengusulkan untuk pembangunan jembatan tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Melawi, Dadi Sunarya saat meninjau jembatan gantung yang putus bersama anggota DPRD Provinsi Kalbar, Ritaudin, wakil ketua DPRD Melawi, Hendegi Januardi, serta dua anggota dewan dapil 3, Hermanus dan Yordanes mengatakan kejadian putusnya jembatan gantung yang menghubungkan Desa Pelita Jaya dan Bukit Raya merupakan sebuah musibah.
“Jembatan ini dibangun sejak tahun 2000. Bahkan Melawi masih belum berpisah dari kabupaten Sintang. Jadi usianya sudah 20 tahun lebih,” katanya.
Dadi mengakui keberadaan jembatan gantung tersebut menjadi urat nadi bagi masyarakat di kecamatan Tanah Pinoh Barat. Sehingga pemerintah akan mengupayakan agar jembatan tersebut bisa segera dibangun kembali.