MELAWINEWS.COM, NANGA PINOH – Warga dari berbagai di kota Nanga Pinoh mendatangi tempat ibadah Klenteng Fuk Tet Chie, di Jalan Merak Nomor 115 Dusun Niaga Karya RT 004 RW 01 Desa Tanjung Niaga, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, untuk mengikuti ritual doa tolak bala mencegah Virus Corona (Covid-19) masuk ke Kabupaten Melawi, Senin (13/4).
Rangkaian ritual doa tolak bala ini dimulai pada pukul 08.00 WIB. Umat melakukan berbagai aktivitas sembahyang di dalam dan di depan altar klenteng dan dipimpin oleh seorang tatung.
Warga Tionghoa ini secara khusuk mengikuti sembahyang dengan aman dan tertip. Sejumlah permohonan dalam doa para peserta antara lain meminta keselamatan masyarakat Melawi dari wabah Covid-19.
Selanjutnya, akhir dari ritual tersebut, ribuan kertas yang berisi permohonan dan doa kemudian dibakar di depan kelenteng. Pembakaran kertas ini dimaksudkan agar doa umat dikabulkan.
Ketua Harian Klenteng Fuk Tet Chie, Min Fung, menyampaikan ritual tolak bala ini dilakukan dengan sederhana, bertujuan agar masyarakat Kabupaten Melawi terhindar dari mara bahaya dan meminta keselamatan serta perlindungan dari berbagai penyakit, seperti pandemi wabah Covid-19 yang mewabah global saat ini tidak masuk ke Kabupaten Melawi.
“Ritual tolak bala ini merupakan bagian dari kearifan budaya lokal masyarakat Tionghoa yang digelar untuk mencegah atau melindungi masyarakat dari berbagai musibah, bencana atau malapetaka, seperti wabah penyakit,” ujar Min Fung kepada media ini, usai gelar ritual tolak bala.
“Kami mendoakan kepada seluruh masyarakat Melawi khususnya, terhindar dari wabah penyakit Covid-19. Dengan fenomena Covid-19 juga menjadi kesedihan tersendiri bagi kami dan warga lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, melalui ritual doa tolak bala yang dipimpin seorang tatung tersebut, di imbau untuk makan vegetarian hari ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Melawi, Taufik, yang juga hadir kegiatan ritual tolak bala itu mengatakan, menggelar acara doa tolak bala ini merupakan bentuk empati dan kepedulian terhadap dunia, tanah air, dan khususnya daerah Melawi.
“Mudah-mudahan wabah virus corona mematikan ini cepat berakhir dan tidak masuk ke Melawi. Caranya kita tetap bersiaga untuk menjaga jangan sampai masuk Melawi, salah satunya dengan cara tetap berihtiar melalui doa,” jelas Ketua Fraksi DPRD Melawi itu.